Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menyebut PP Muhammadiyah adalah organisasi yang paling siap mengawal perubahan dan kemajuan bangsa.
"Organisasi ini juga bukan hanya berkaitan dengan pendidikan, tetapi juga kesehatan dan juga kemasyarakatan yang mempunyai kekuatan besar," ujar Rachmat Pambudy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan Rachmat saat bersilaturahmi ke Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta pada Senin malam. Kedua belah pihak membahas kerja sama antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan FPT University Vietnam.
Rachmat Pambudy menegaskan Muhammadiyah bukanlah organisasi yang berdiri kemarin sore karena sudah seratus tahun lebih organisasi ini berkembang dan tumbuh menjadi besar.
Di samping itu, Rachmat menyampaikan bahwa berbagai dinamika yang terjadi secara besar-besaran perlu disiapkan. Rencana demi rencana yang disusun oleh pihaknya agar lebih siap dalam menangani perubahan selaras dengan Muhammadiyah.
Rachmat berharap nantinya kerja sama ini dapat membawa kemajuan bagi Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, hingga bidang yang erat kaitannya dengan informasi dan teknologi.
"Maka, dibuatlah rencana kerja sama dengan Muhammadiyah yang dinilai sebagai institusi yang siap dalam mengawal perubahan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi dan berterima kasih atas pertemuan tersebut. Ia juga mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki peran dari bagian tupoksi PPN/Bappenas dalam pembangunan berbagai aspek.
"Hal ini tentu memerlukan kolaborasi dan kemitraan yang semakin erat, karena Muhammadiyah sudah berperan sebelum bangsa ini merdeka ini, hingga saat ini. Dan Muhammadiyah terus berperan membangun bangsa," kata Haedar.
"Dan kita (Muhammadiyah) membangunnya lewat sistem, tidak lewat kekuatan atau ketokohan individual, sehingga saya yakin, ritmenya sama dengan pemerintah, namun hanya beda posisinya," ujarnya menambahkan.
Haedar menyampaikan bahwa kunci kemajuan bangsa terletak pada kepemimpinan negara yang memegang prinsip political will yang kuat dan sistem yang berkesinambungan.
"Jika bangsa ini jalannya lurus, arahnya betul, para pejabat dari pusat sampai daerah betul-betul mengurus rakyat dengan baik, saya yakin cita-cita bangsa akan terwujud," kata Haedar.
Haedar turut menyoroti perlunya political will yang kuat dari para pemimpin. Menurutnya, banyak negara seperti Vietnam mampu bangkit berkat kesungguhan politik dan kepemimpinan yang jelas arah pembangunannya.
"Kekuasaan sekecil apapun, jika digunakan dengan baik, negara bisa maju. Maka, jika para pemimpin mampu mengelola negara dengan baik, urusan bangsa akan selesai," ujar dia.
Haedar juga mengimbau agar pemerintah tidak tergesa-gesa dalam pembangunan, yang tanpa mempertimbangkan sumber daya manusia yang unggul di dalamnya.
"Harus ada keseimbangan. Kita bisa membangun tanpa merusak," kata dia.