Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN berkolaborasi dengan TNI AL melayani KB untuk masyarakat di wilayah pesisir Kampung Muara Angke, Jakarta Utara, dalam rangka mencegah stunting.
Deputi Bidang Peran Serta Masyarakat (Permas) Kemendukbangga Sukaryo Teguh Santoso memaparkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan angka stunting di Indonesia berada pada angka yang mengkhawatirkan, khususnya di wilayah pesisir, akibat masih terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya kesehatan dan pendidikan.
"Ada sekitar 4,4 juta balita di Indonesia yang masih tergolong stunting, termasuk di dalamnya anak-anak di wilayah pesisir," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Kolaborasi Kemendukbangga/BKKBN bersama Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI) tersebut bertujuan menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan keluarga di Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas.
"Kemendukbangga memberikan edukasi pada ibu dan anak serta pelayanan KB pada kesempatan ini. Ini merupakan salah satu langkah dalam upaya pencegahan stunting dan sekaligus mendukung akselerasi program terbaik hasil cepat Kemendukbangga/BKKBN," ujar Teguh.
Sebagai bentuk kolaborasi, kedua pihak menggelar berbagai kegiatan mulai dari bakti kesehatan, bakti sosial, hingga terlaksananya program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat pesisir.
Pelayanan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari konsultasi sebagai bentuk edukasi hingga penyediaan berbagai metode kontrasepsi.
Teguh juga mengutarakan saat ini angka kelahiran total di Indonesia sudah ideal yakni 2,1 namun masih terdapat disparitas di wilayah-wilayah Indonesia.
"Persoalannya ini adalah angka nasional. Kalau kita lihat wilayah-wilayah pesisir lainnya bisa lebih dari angka itu. Maka pelayanan KB harus tetap digalakkan karena ini berurusan dengan kualitas kehidupan kesehatan ibu dan anak," ucap Teguh.
Ia menegaskan pelayanan KB tidak hanya bertujuan mengatur kelahiran, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya peningkatan kesehatan reproduksi masyarakat.
Melalui pelayanan KB, masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar tentang cara menjaga kebersihan alat reproduksi, memahami siklus reproduksi, serta mencegah penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Sementara itu Panglima Koarmada RI yang diwakili Laksamana Muda Eko Wahyono menyampaikan kolaborasi tersebut bertujuan membangun masyarakat pesisir yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.
"Jika sebelumnya kita membersihkan lingkungan fisik, hari ini kita membersihkan dan membangun kehidupan masyarakatnya. Masyarakat pesisir adalah garda terdepan penjaga kedaulatan laut, mereka adalah mata dan telinga bangsa," kata Eko.
Tidak hanya memperkuat ketahanan maritim, kegiatan tersebut juga menjadi wujud implementasi pembangunan dari pesisir karena TNI AL bukan sekadar penjaga wilayah, melainkan juga mitra masyarakat.
“TNI AL tidak hanya hadir sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai sahabat dan mitra dalam membangun kehidupan masyarakat lebih baik," ujar Eko.
Kolaborasi Kemendukbangga/BKKBN dan TNI AL tersebut bertajuk "Serbuan Maritim di Muara Angke" yang melibatkan berbagai mitra lintas sektor dengan semangat gotong royong. Muara Angke diharapkan menjadi contoh kawasan pesisir yang bersih dan sehat bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
