Pontianak (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat menyebutkan realisasi luas tanam padi pada periode Januari–Oktober 2025 mencapai 327.847 hektare.
Capaian tersebut menjadi dasar penguatan strategi perluasan areal tanam menuju target tahunan 615.059 hektare.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Senin, mengatakan percepatan luas tanam dilakukan melalui optimalisasi Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang mulai bergulir di Kabupaten Bengkayang.
Program ini sekaligus menjadi bagian dari Gerakan Membangun Desa Pemprov Kalbar untuk mendukung swasembada pangan.
“Gerakan tanam perdana CSR di Bengkayang ini merupakan langkah strategis untuk mengejar target luas tanam Kalbar. Program ini penting untuk menambah area produksi sekaligus meningkatkan ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
Ia menjelaskan capaian 327.847 hektare dalam sepuluh bulan pertama 2025 menunjukkan progres yang cukup baik, namun perlu dorongan tambahan untuk mencapai target akhir tahun.
Karena itu, konversi lahan tidak produktif menjadi sawah berkelanjutan, pembangunan infrastruktur pertanian, dan penggunaan teknologi modern, terus diperkuat.
“Luas tanam menjadi indikator utama keberhasilan sektor pertanian. Kita harus memastikan semua peluang perluasan area dapat dimaksimalkan,” kata Anum.
Selain target tahunan, capaian musim tanam Oktober 2024–September 2025 telah mencapai 416.262 hektare.
Kementerian Pertanian mensyaratkan adanya peningkatan minimal 20 persen dari musim sebelumnya, sehingga Kalbar harus memaksimalkan semua potensi lahan yang tersedia.
Anum menyebut tantangan seperti penyiapan lahan baru dan ketersediaan sarana pendukung masih harus diatasi melalui koordinasi lintas sektor.
Namun, ia optimistis percepatan luas tanam dapat terlaksana dengan kerja sama pemerintah, petani dan masyarakat.
“Mari kita bekerja sama memastikan peningkatan luas tanam benar-benar efektif dan memberi dampak pada ketahanan pangan,” ujarnya.
Kemudian lanjutnya lagi, untuk mempercepat penambahan luas tanam, pemerintah pusat dan daerah telah mengalokasikan berbagai bantuan ke Kabupaten Bengkayang.
Dari APBD, tersedia 300 hektare untuk pengembangan padi. Sementara bantuan APBN mencakup beberapa kategori benih padi, yaitu padi inbrida OPLA 2024 seluas 500 hektare, padi inbrida OPLA 2025 1.231 hektare, padi lahan kering 2.174 hektare, padi inbrida aspirasi 2.423 hektare, padi cetak sawah rakyat (CSR) seluas 100 hektare.
Selain itu, untuk komoditas jagung, bantuan melalui APBD diberikan seluas 150 hektare, sedangkan jagung aspirasi melalui APBN mencapai 2.423 hektare.
Menurut Anum, dukungan tersebut akan memperkuat kapasitas tanam petani dan mempercepat pencapaian target luas tanam Kalbar.
“Upaya ini bukan hanya mengejar angka, tetapi memastikan petani semakin produktif dan berdaya,” katanya.
Dengan pertumbuhan luas tanam yang terus meningkat, Pemprov Kalbar optimistis dapat mencapai target tahunan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.
