Jakarta (ANTARA) - J&T Cargo menyalurkan bantuan logistik senilai lebih dari Rp600 juta untuk mendukung penanganan banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra sejak akhir November 2025.
Sebagaimana rilis yang diterima, Sabtu, bantuan tersebut diberikan menyusul curah hujan ekstrem yang menyebabkan kerusakan permukiman, gangguan akses jalan, serta pengungsian warga di sejumlah daerah.
Penyaluran dilakukan ke empat wilayah, yakni Aceh, Medan, Padang, dan Tapanuli, dengan penyesuaian terhadap tingkat kerusakan serta kondisi akses di lapangan.
Di Aceh, bantuan tahap pertama yang mulai disalurkan pada 28 November ditujukan bagi hampir 200 keluarga terdampak. Tahap kedua distribusi berlangsung pada 7 Desember untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi.
Di Medan, bantuan berupa kebutuhan pokok diberikan kepada sekitar 700 warga terdampak. Penyaluran dilakukan dengan dukungan aparat setempat, sementara layanan pengiriman gratis untuk donasi masyarakat menuju Aceh dibuka hingga 6 Desember.
"Kami ingin memastikan bantuan dapat tiba secepat mungkin kepada mereka yang paling membutuhkan. Bencana ini harus kita hadapi bersama," ujar General Manager Area Medan & Aceh, Daniel Wijaya.
Bantuan bagi warga Padang berlangsung sejak 29 November selama empat hari, meliputi paket sembako, makanan siap konsumsi, dan perlengkapan dasar bagi sekitar 280 keluarga. Perusahaan menyiapkan bantuan tahap ketiga dengan target sekitar 600 penerima.
Untuk wilayah Tapanuli, distribusi bantuan dilakukan pada 10 Desember. Program distribusi ini meliputi wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga, serta titik-titik lain yang masih menghadapi keterbatasan logistik.
Sementara itu, Area Rantau juga membuka penggalangan donasi masyarakat pada 4-7 Desember dan menyediakan layanan pengiriman bantuan gratis.
Seluruh barang donasi dikumpulkan terlebih dahulu di gateway Area Rantau, sebelum dikirim secara terpusat ke wilayah bencana.
Selain distribusi langsung, dukungan tambahan juga diberikan melalui donasi sebesar Rp200 juta yang disalurkan perusahaan melalui Perhimpunan Pengusaha Tiongkok di Indonesia.
