Sampit (Antara Kalbar) - Di belakang kemudi, sosoknya terlihat mungil dibanding Toyota Fortuner yang berada di urutan depan dari puluhan kendaraan rombongan Borneo Bhayangkara Kencana Mobil Unit Penerangan (Mupen) on the Road Kalimantan Barat yang melaju di jalanan Kalimantan Tengah, Jumat (14/6).

Dengan sigap, Dwi Listyawardani, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, mengemudikan mobil bersilinder 2.700 CC bertransmisi otomatis itu mengikuti mobil pengawal dari kepolisian.

Jarak yang ditempuh pun tak dekat. Dari Nanga Bulik, ibu kota Kabupaten Lamandau, hingga Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, sekitar 220 kilometer.

Bahkan ia terlihat beberapa kali ikut mencoba "membersihkan" jalan yang dilalui dari kendaraan yang arahnya berlawanan, agar iring-iringan di belakangnya dapat melaju dengan nyaman.

"Kalau nyupir jarak jauh, udah biasa," ujar Dwi Listyawardani, yang akrab dipanggil Dani itu.

Ia kerap pulang saat mudik Lebaran dari Surabaya ke Bogor, menggunakan mobil. "Biasanya gantian dengan suami. Tapi lebih asyik pakai mobil lho... kalau mudik," kata dia.

Dwi Listyawardani sebagian besar menghabiskan masa tugas di Surabaya, Jatim.

Ia mengikuti suaminya yang bekerja di salah satu perusahaan di Jatim.

Ia mulai masuk bekerja di BKKBN sejak tahun 1986. Meski pegawai pusat, namun ia dan teman seangkatan, selama tiga bulan pertama harus menjadi penyuluh terlebih dahulu. "Waktu itu di Jakarta Timur," katanya.Setelah tiga tahun menjadi staf biasa di BKKBN Pusat, ia sekolah di Florida State University, Amerika Serikat, dengan fokus tentang demografi.

"Dari tahun 1989 sampai 1990," katanya.

Kembali ke Jakarta setelah lulus, tahun 1991 ia pindah ke Jatim sekaligus menemani suami.

Jabatannya mulai dari staf biasa, hingga terakhir menjadi Sekretaris BKKBN Provinsi Jatim tahun 2011.

Tahun 1998 - 1999, ia sempat ke Selandia Baru, dan mengambil post graduate diploma, tentang manajemen.

Kepergiannya ke Selandia Baru, juga mengikuti sang suami yang sekolah di negeri kiwi itu.

Beasiswa yang diterima sang suami, memungkinkan untuk membawa istri sekaligus mendapat beasiswa. Ia lulus tes dan berhak mengambil "post graduate diplomma".

Tahun 2011, ia pindah ke Pontianak, menggantikan Siti Fathonah, rekan satu angkatan, menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar. Siti Fathonah sendiri pindah menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jabar.

Menurut dia, setiap daerah mempunyai karakteristik sendiri dalam menerima pelayanan KB. Di Jawa dan Kalbar beda pendekatan.

"Gaung akan program KB juga tidak boleh hilang," kata dia. Mupen on the Road, yang melibatkan empat provinsi se-Kalimantan, merupakan ide awal Dwi Listyawardani.

Sama seperti mengemudikan mobil, menggalakkan program KB pun harus sigap, dan tepat saat mengambil kesempatan.


T011

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013