Pontianak (Antara Kalbar) - BKKBN Provinsi Kalimantan Barat menggandeng para santri di pesantren untuk meningkatkan akses remaja terhadap program generasi berencana (Genre).
Kepala BKKBN Provinsi Kalbar Dwi Listyawardani di Pontianak, Selasa mengatakan, kalangan pondok pesantren diajak menjadi agen perubahan di lingkungan masyarakat sekitar.
"Khususnya kepada remaja, dengan generasi berencana diharapkan mereka memiliki rencana hidup jangka panjang yang terkendali," kata dia.
BKKBN Kalbar dengan inisiatif dari Kepala Polda Kalbar dan jajarannya memulai gerakan GenRe Goes to Pondok Pesantren.
Ia melanjutkan, GenRe Goes to Pondok Pesantren merupakan usaha BKKBN dalam melindungi remaja terhadap pernikahan dini dan risiko Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja seperti Seksualitas, HIV/AIDS dan Napza).
Kegiatan yang dapat digelar diantaranya melalui sosilisasi dan talkshow di pondok pesantren supaya remaja maupun santri mengerti bahaya Triad KRR tersebut.
Ia berharap, dengan diadakannya GenRe Goes to Pondok Pesantren, dapat menjadi sarana dalam peningkatan rata-rata usia kawin pertama wanita.
Berdasarkan data, masih banyak wanita di Indonesia yang melakukan perkawinan usia pertama di bawah umur 20 tahun. Di Kalbar, tingginya angka kehamilan di kalangan remaja perlu menjadi perhatian.
Ia mengungkapkan, 30 persen penyebabnya bukan oleh faktor agama, budaya dan ekonomi, namun akibat pergaulan yang keliru, pergaulan bebas.
"Terpaksa hamil dan nikah karena sudah melakukan pergaulan bebas," kata dia.
GenRe ke Pondok Pesantren itu, untuk tahap awal ke Ponpes Darul Ullum Kabupaten Kubu Raya. Pondok Pesantren Darul Ullum diharapkan menjadi pusat pelatihan untuk membentuk kader pendidik dan konsul sebaya.
"Dalil keagamaan yang mendukung GenRe perlu dimantapkan sehingga santri mantap untuk menyukseskan program KKB ini," jelasnya.
Ia optimistis kegiatan itu akan mendapat dukungan dari kalangan pesantren. "BKKBN mengembangkan prinsip kemitraan. Apa yang bisa kita kontribusikan untuk program, kami siap membantu. Polda sebagai bapak angkat dan ponpes yang nantinya akan memiliki program ini dan mengembangkannya," katanya menjelaskan.