Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Kalimantan Barat akan memperkuat isu kesejahteraan untuk menekan angka kelahiran yang tinggi di provinsi itu.
"Di Kalbar, angka kelahiran masih di kisaran 3,1. Ini masih tinggi dibanding nasional," kata Kepala BKKBN Perwakilan Kalbar Dwi Listyawardani saati dihubungi di Pontianak, Minggu.
Ia mengakui butuh kerja keras dan tantangan yang berat untuk menekan angka kelahran di Provinsi Kalbar.
Sedangkan dari segi kebijakan, pemerintah melalui BKKBN gencar mengampanyekan bahwa dua anak lebih baik.
Namun, ia mengingatkan, terkadang kebijakan dari nasional tidak dengan mudah dapat diterapkan di daerah. "Terlebih di Kalbar, masih ada anggapan bahwa tanah masih luas, dan jumlah penduduk sedikit," kata dia.
Ia tidak memungkiri, masih adanya cara pandang beberapa politikus yang lebih mengedepankan politik identitas demi kepentingan politis. Sehingga isu-isu tentang kependudukan dan KB yang berdampak ke indeks pembangunan manusia, kerap diabaikan.
Padahal, kata Dwi Listyawardani, masalah kependudukan berkaitan dengan banyak hal. Misalnya kesehatan ibu dan anak, ketercukupan gizi serta kehidupan yang layak dalam suatu keluarga.
"Dengan demikian, punya dua anak lebih baik karena terkait kemampuan untuk mencukupi kebutuhan hidup," kata Dwi Listyawardani.
(T011/M008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Di Kalbar, angka kelahiran masih di kisaran 3,1. Ini masih tinggi dibanding nasional," kata Kepala BKKBN Perwakilan Kalbar Dwi Listyawardani saati dihubungi di Pontianak, Minggu.
Ia mengakui butuh kerja keras dan tantangan yang berat untuk menekan angka kelahran di Provinsi Kalbar.
Sedangkan dari segi kebijakan, pemerintah melalui BKKBN gencar mengampanyekan bahwa dua anak lebih baik.
Namun, ia mengingatkan, terkadang kebijakan dari nasional tidak dengan mudah dapat diterapkan di daerah. "Terlebih di Kalbar, masih ada anggapan bahwa tanah masih luas, dan jumlah penduduk sedikit," kata dia.
Ia tidak memungkiri, masih adanya cara pandang beberapa politikus yang lebih mengedepankan politik identitas demi kepentingan politis. Sehingga isu-isu tentang kependudukan dan KB yang berdampak ke indeks pembangunan manusia, kerap diabaikan.
Padahal, kata Dwi Listyawardani, masalah kependudukan berkaitan dengan banyak hal. Misalnya kesehatan ibu dan anak, ketercukupan gizi serta kehidupan yang layak dalam suatu keluarga.
"Dengan demikian, punya dua anak lebih baik karena terkait kemampuan untuk mencukupi kebutuhan hidup," kata Dwi Listyawardani.
(T011/M008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013