Sungai Raya (Antara Kalbar) - Institut Indonesia Moeda mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di Kalimantan Barat untuk menjauhi politik hitam dalam pelaksanaan pemilihan presiden yang berlangsung pada 9 Juli mendatang.

"Indonesia yang saat ini sudah berumur 68 tahun, bisa kita kategorikan sudah memasuki usia tua. Namun, sangat disayangkan sampai saat ini sistem politik yang ada di negara ini masih belum matang karena masih banyak elit politik yang membodohi masyarakat dan sekadar mencari pencitraan bahkan tidak jarang menggunakan politik hitam," kata Penggagas Institut Indonesia Moeda, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.

Berdasarkan hal tersebut, katanya, Institut Indonesia Moeda mengeluarkan terminologi tentang politik hitam karena politik hitam itu sangat erat kaitannya bahkan menjadi rangkaian dari semua proses rekrutment dari kepemimpinan baik itu pilpres, pileg, pilgub, dan pemilihan wali kota serta bupati.

Politik hitam itu juga mendasari kepada cara memperoleh kekuasaan itu dengan cara yang merusak sistem demokrasi, mulai dari proses penyelenggaraan baik itu manipulasi DPT, penyebaran surat suara fiktif, politik uang, termasuk lah kampanye hitam dan sebagainya.

"Ini tentu harus dihindari agar tidak mengakar pada budaya politik kita. Makanya saya mengajak semua masyarakat untuk menjauhi politik hitam yang dapat berdampak pada hancurnya sistem demokrasi kita," tuturnya.

Yang membuatnya miris, lanjut Muda, saat ini sudah jamak terjadi dimana orang tua memberikan pendidikan politik yang buruk bagi anak-anaknya. Muda menuturkan, pada pelaksanaan pemilu tak jarang masyarakat menghalalkan cara instan untuk mendapatkan uang dengan merelakan suaranya dibeli oleh pihak yang berkepentingan.

"Ini jelas sangat miris, karena dengan menjual suara kita, secara otomatis para orang tua mengajarkan anak mereka untuk merusak proses demokrasi yang ada. Jika ini dibiarkan, maka ke depan anak-anak kita tentu akan melakukan hal yang sama dan ini jelas mengancam proses demokrasi itu sendiri," katanya.

Untuk itu, Muda mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat untuk menentukan pilihannya pada pilpres nanti sesuai dengan hati nurani masing-masing tanpa diiming-imingi dengan uang atau apapun.

"Elite-elite politik juga kita harapkan dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan tidak menularkan politik hitam tersebut," kata Muda.

Mantan Bupati Kubu Raya yang pertama itu juga menambahkan, agar masyarakat dan elite politik tidak melakukan kampanye hitam melalui media sosial dan lembaga penyiaran, karena dia menilai hal itu sangat tidak mendidik.

"Dengan membangun konsep kompetisi yang tidak sehat, hasilnya pun juga tidak akan baik," tuturnya.

 (KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014