Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan optimistis angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem terus menurun hingga ke titik nol, mengingat angka kemiskinan di daerah itu pada 2022 hanya 4,34 persen dan terendah di Kalimantan Barat.
"Kita akan terus mengupayakan agar tingkat kemiskinan di Kubu Raya jangan sampai bertambah lagi. Kalau bisa menjadi nol sesuai dengan target pemerintah," kata Bupati Muda Mahendrawan saat membuka Rapat Koordinasi Kepala Desa dan Ketua BPD se-Kabupaten Kubu Raya, di Sungai Raya, Selasa.
Untuk mewujudkan hal itu, Muda mengajak seluruh pemerintah desa untuk proaktif melakukan langkah-langkah sinergis bersama pemerintah kabupaten dan para pihak lainnya.
"Nah, inilah caranya desa-desa harus mengepung dengan berbagai aktivitas, misalnya memanfaatkan peluang yang di sektor pertanian, UMKM, pemberdayaan, hingga infrastruktur. Sama-samalah kepung bakul. Jadi program itu akan lebih detail dan bisa mengarah," tuturnya.
Selain itu, tambah Muda, desa juga harus mampu mengoptimalkan anggaran yang dimiliki baik anggaran Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebab rata-rata kemiskinan terjadi jika ada kepala rumah tangga sebagai pencari nafkah yang kemudian jatuh sakit hingga tidak bisa bekerja.
"Pemerintah Kabupaten punya sejumlah kebijakan yang telah mengurangi beban masyarakat, seperti bantuan sosial dan layanan kesehatan gratis di rumah sakit daerah serta Puskesmas," katanya.
Dia mengingatkan peran desa adalah memperkuat program-program perlindungan dengan langkah-langkah yang sifatnya untuk semua yang darurat, karena tujuan anggaran desa supaya cepat menangani segala sesuatu.
Muda menambahkan, kegiatan Rakor Kepala Desa dan BPD digelar pihaknya juga untuk memastikan bahwa hubungan di dalam BPD maupun dengan desa berjalan produktif.
"Kita juga ingin memastikan bahwa BPD selalu memberikan ide-ide yang baik untuk regulasi-regulasi yang bisa diperkuat dan dipertajam di desa-desa," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya Jakariansyah mengatakan pelaksanaan rakor sangat penting untuk membangun sinergi di dalam pembangunan di desa.
"BPD ini adalah komponen penting di desa, bagaimana mereka ini akan membawa desanya maju karena mereka punya kekuatan. Karena itu kita dari pemerintah kabupaten berupaya untuk mensinergikan ini, dengan sinergisitas kepala desa dan BPD, semua urusan di desa mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban bisa dikerjakan tepat waktu dan hasilnya pun akan lebih baik," kata Muda.
Jakariansyah menyatakan rakor kades dan BPD menjadi forum untuk memperkuat komitmen dari pimpinan desa untuk bersama-sama memajukan desa.
"Jadi kita lakukan rakor ini untuk menghadapi tantangan bagaimana pembangunan desa ini. Kalau tidak kuat di tingkat penyelenggara, misalnya kades, perangkat desa, BPD, hingga RT-RW, kita akan lamban mencermati apa yang menjadi tuntutan masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Sintang gelar konsultasi publik turunkan angka kemiskinan
Baca juga: Pandemi COVID-19 naikkan angka kemiskinan