Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Indonesia bersama Kerajaan Malaysia melakukan uji trayek baru Kuching (Malaysia)-Putusibau (Kapuas Hulu).
"Uji trayek ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama Sosekmalindo. Kita melakukan uji trayeknye belum lama ini," kata Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Barat, Munsin, di Pontianak, Selasa.
Munsin mengatakan, ada beberapa evaluasi yang disampaikan dari hasil uji trayek tersebut. Di antaranya ruas jalan yang terlalu kecil dan banyak tikungan, untuk jalan di area Indonesia, sedangkan kondisi jalan dipastikan bagus.
"Selain itu, tanjakan terlalu banyak dan tajam lagi. Kondisi yang berat itu antara Putusibau menuju Tanjung Kerja," tuturnya.
Dengan kondisi jalan seperti itu, Munsin menyatakan tidak bisa dilalui bis besar dengan muatan 40 penumpang. Ia menyebutkan hanya bis perintis dengan muatan sekitar 20 orang yang bisa melintasi ruas jalan tersebut.
"Hal ini sudah kita sampaikan ke pihak Sarawak (Malaysia), dimana jika akan mengunakan trayek ini, jangan dunakan bis dengan kapasitas 40 orang, karena terlalu panjang. Sebaiknya gunakan bis perintis yang muatannya lebih sedikit," katanya.
Munsin mengatakan usulan itu masih dalam pertimbangan pihak pihak Malaysia.
Untuk memaksimalkan kesiapan dari pihak Indonesia, jelas Munsin, pihaknya juga melakukan pembenahan jalan hingga memenuhi syarat yang diinginkan.
"Jika masih harus menunggu jalan selesai, kapan ada transportasi antar negara yang membuat kemudahan dan kenyamanan warga," kata Munsin.
Dia menambahkan, selain masalah jalan, kendala lain yang dihadapi yakni kabel listrik yang menggantung terlalu rendah pada beberapa ruas jalan sehingga menyulitkan kendaraan yang melintas.
"Saya sudah lapor bupati agar berkoordinasi dengan PLN untuk memperbaikinya. Malu juga karena di Malaysia tidak ada seperti itu," katanya.
Dari hasul uji coba trayek itu juga diketahui, lama perjalanan dari Badau ke Kuching memerlukan waktu 12 jam. Dalam uji trayek tersebut, pihak dari Malaysia yang ikut serta juga melihat langsung beberapa potensi wisata di Kapuas Hulu, seperti Dana Sentarum.
"Kami berharap, trayek baru ini bisa segera dibuka meskipun kondisi jalan belum bisa dilalui bis yang diinginkan," katanya.
(U.KR-RDO/H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Uji trayek ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama Sosekmalindo. Kita melakukan uji trayeknye belum lama ini," kata Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Barat, Munsin, di Pontianak, Selasa.
Munsin mengatakan, ada beberapa evaluasi yang disampaikan dari hasil uji trayek tersebut. Di antaranya ruas jalan yang terlalu kecil dan banyak tikungan, untuk jalan di area Indonesia, sedangkan kondisi jalan dipastikan bagus.
"Selain itu, tanjakan terlalu banyak dan tajam lagi. Kondisi yang berat itu antara Putusibau menuju Tanjung Kerja," tuturnya.
Dengan kondisi jalan seperti itu, Munsin menyatakan tidak bisa dilalui bis besar dengan muatan 40 penumpang. Ia menyebutkan hanya bis perintis dengan muatan sekitar 20 orang yang bisa melintasi ruas jalan tersebut.
"Hal ini sudah kita sampaikan ke pihak Sarawak (Malaysia), dimana jika akan mengunakan trayek ini, jangan dunakan bis dengan kapasitas 40 orang, karena terlalu panjang. Sebaiknya gunakan bis perintis yang muatannya lebih sedikit," katanya.
Munsin mengatakan usulan itu masih dalam pertimbangan pihak pihak Malaysia.
Untuk memaksimalkan kesiapan dari pihak Indonesia, jelas Munsin, pihaknya juga melakukan pembenahan jalan hingga memenuhi syarat yang diinginkan.
"Jika masih harus menunggu jalan selesai, kapan ada transportasi antar negara yang membuat kemudahan dan kenyamanan warga," kata Munsin.
Dia menambahkan, selain masalah jalan, kendala lain yang dihadapi yakni kabel listrik yang menggantung terlalu rendah pada beberapa ruas jalan sehingga menyulitkan kendaraan yang melintas.
"Saya sudah lapor bupati agar berkoordinasi dengan PLN untuk memperbaikinya. Malu juga karena di Malaysia tidak ada seperti itu," katanya.
Dari hasul uji coba trayek itu juga diketahui, lama perjalanan dari Badau ke Kuching memerlukan waktu 12 jam. Dalam uji trayek tersebut, pihak dari Malaysia yang ikut serta juga melihat langsung beberapa potensi wisata di Kapuas Hulu, seperti Dana Sentarum.
"Kami berharap, trayek baru ini bisa segera dibuka meskipun kondisi jalan belum bisa dilalui bis yang diinginkan," katanya.
(U.KR-RDO/H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017