Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah masyarakat di Desa Babane, Bengkayang berharap kepada pemerintah untuk segera memperbaiki total Jembatan Berabas yang melintasi jalan utama Bengkayang - Singkawang karena saat ini kondisinya mengkhawatirkan.

"Selama ini perbaikan Jembatan Barabas dilakukan hanya sebatas tambal sulam saja dan belum pernah dilakukan perbaikan total sejak pertama dibangun puluhan tahun lalu. Padahal Sungai Barabas sangat besar, jika banjir bisa saja jembatan roboh," ujar satu di antara warga yang tidak jauh dari jembatan, Andi saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Ia menambahkan jika jembatan terputus maka akses dari Singkawang - Bengkayang atau sebaliknya bisa lumpuh.

"Jika akan dibangun jembatan darurat juga akan menyulitkan karena di kiri dan kanan jembatan ada jurang dan rumah penduduk, jadi akan menyulitkan," kata dia.

Sementara itu, Camat Samalantan, Dodi Waluyo membenarkan bahwa sejak 1983 silam infrastruktur yang ada dilakukan hanya perawatan, perehaban dan juga tambal sulam. Sehingga kerusakan yang terjadi sedikit demi sedikit baik terhadap jalan, parit dan jembatan menjadi semakin parah.

"Kerusakan yang terjadi terhadap jembatan Barabas Desa Babane sebenarnya sudah menjadi perhatian kami selaku Camat Samalantan sejak awal kerusakan," kata dia.

Hanya saja kata dia perbaikan ruas jalan dan Jembatan Bengkayang-Singkawang adalah kewenangan dari Provinsi Kalbar.

"Kami hanya melaporkan saja dengan pihak Pemda Bengkayang dan kemudian pihak terkait akan menyampaikan dengan pihak berwenang Provinsi sesuai dengan kewenangannya," jelasnya.

Namun sambil menunggu kebijakan soal perbaikan pihaknya bersama pihak terkait melakukan langkah antisipasi agar mencegah terjadinya kecelakaan.

"Kami memberikan tanda agar pengendara dapat melihat dari kejauhan soal kondisi jembatan tersebut," sebutnya.

Ia mengimbau bagi warga di dua wilayah yang hendak ke Singkawang dan sebaliknya Ke Bengkayang agar berhati- hati ketika sedang melewati Jembatan Barabas.

"Jangan terlalu laju dan tentu harus berhati - hati karena ada tanah amblas di tengah jembatan. Hal itu dikhawatirkan bisa saja sewaktu-waktu roboh," ingatnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017