Putussibau (Antara Kalbar) - Mayat yang ditemukan warga Jongkong, Kecamatan Jongkong, Kapuas Hulu, yang mengapung di Sungai Kapuas ternyata bernama Muhtar Bin Sabinin yang berasal dari Jawa Tengah.
"Korban merupakan penjual gula kembang (rambut nyonya) yang berasal dari Desa Tunggul Padean RT 007/RW 003, Kecamatan Nalom Sari, Jepara, Jawa Tengah," ungkap Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Imam Riyadi kepada wartawan, Rabu.
Dijelaskan Iman, di Kecamatan Jongkong almarhum Muhtar menginap di penginapan milik Herlina dan berjualan kembang gula di Pasar Rakyat Desa Jongkong Pasar, Kecamatan Jongkong.
Dikatakan Imam, keluarga korban atas nama Nastain (Adik ipar korban) yang beralamat di Jepara Jawa Tengah sudah dihubungi dan menyerahkan sepenuhnya kepada Sadino (teman dekat korban) untuk dimakamkan di Pemakaman Umum Danau Undang Desa Jongkong Pasar.
"Sehingga pukul 14.30 WIB, jenazah korban dimakamkan," kata Imam.
Namun, jelas Imam, anak korban yang bernama Angga akan berangkat dari Jepara menuju Kota Pontianak pukul 12.00 WIB, yang kemudian akan menuju ke pemakaman ayahnya (korban) di Kecamatan Jongkong.
Menurut Imam, penemuan mayat Muhtar itu sekitar pukul 08.30 WIB, yang pertama kali dilihat oleh Lilis (warga setempat) usai mandi dilanting (jamban) miliknya.
"Jadi saksi (Lilis) melihat ada mayat mengapung hanyut terbawa arus, Lilis pun berteriak, hingga akhirnya masyarakat disekitarnya mendatangi Lilis," jelas Imam.
Kemudian lanjut, Imam, mayat koran sangkut di lanting milik Anai yang tidak jauh dari lanting (rumah terapung) milik Lilis, dengan kondisi
"Baru kemudian korban dievakuasi oleh pihak polsek dan masyarakat setempat, dari hasil pemeriksaan sementara tidak ada ditemukan tanda - tanda kekerasan ditubuh korban," kata Imam.
(KR-TFT/H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Korban merupakan penjual gula kembang (rambut nyonya) yang berasal dari Desa Tunggul Padean RT 007/RW 003, Kecamatan Nalom Sari, Jepara, Jawa Tengah," ungkap Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Imam Riyadi kepada wartawan, Rabu.
Dijelaskan Iman, di Kecamatan Jongkong almarhum Muhtar menginap di penginapan milik Herlina dan berjualan kembang gula di Pasar Rakyat Desa Jongkong Pasar, Kecamatan Jongkong.
Dikatakan Imam, keluarga korban atas nama Nastain (Adik ipar korban) yang beralamat di Jepara Jawa Tengah sudah dihubungi dan menyerahkan sepenuhnya kepada Sadino (teman dekat korban) untuk dimakamkan di Pemakaman Umum Danau Undang Desa Jongkong Pasar.
"Sehingga pukul 14.30 WIB, jenazah korban dimakamkan," kata Imam.
Namun, jelas Imam, anak korban yang bernama Angga akan berangkat dari Jepara menuju Kota Pontianak pukul 12.00 WIB, yang kemudian akan menuju ke pemakaman ayahnya (korban) di Kecamatan Jongkong.
Menurut Imam, penemuan mayat Muhtar itu sekitar pukul 08.30 WIB, yang pertama kali dilihat oleh Lilis (warga setempat) usai mandi dilanting (jamban) miliknya.
"Jadi saksi (Lilis) melihat ada mayat mengapung hanyut terbawa arus, Lilis pun berteriak, hingga akhirnya masyarakat disekitarnya mendatangi Lilis," jelas Imam.
Kemudian lanjut, Imam, mayat koran sangkut di lanting milik Anai yang tidak jauh dari lanting (rumah terapung) milik Lilis, dengan kondisi
"Baru kemudian korban dievakuasi oleh pihak polsek dan masyarakat setempat, dari hasil pemeriksaan sementara tidak ada ditemukan tanda - tanda kekerasan ditubuh korban," kata Imam.
(KR-TFT/H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017