Pontianak (Antaranews Kalbar) - Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Singkawang, Juandi mengatakan pada prinsipnya Singkawang sudah siap melaksanakan seleksi CASN dengan sistem "computer assisted test (CAT).
"Terlebih tempat untuk pelaksanaannya pun sudah ada, yakni di SMK Negeri 2 Singkawang," kata Juandi, Jumat.
Menurutnya, kesiapan itu juga sudah pihaknya usulkan ke BKN. Dan petugas dari BKN pun sudah melakukan pengecekan lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat seleksi penerapan sistem CAT di Kota Singkawang.
"Namun, usulan yang disampaikan ke BKN itu sampai saat ini belum mendapatkan jawaban yang pasti, apakah boleh atau tidak kita menggunakan sistem CAT," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Pontianak terima 233 formasi CPNS 2018
Padahal, katanya, secara peralatan Singkawang sudah siap. Bahkan untuk mendukung pelaksanaan seleksi CASN menggunakan sistem CAT tersebut sudah disiapkan sebanyak dua server.
"Begitu juga dengan tenaga administrasi, kita sudah siap. Jadi hanya tinggal menunggu persetujuan dari pusat boleh atau tidak kita menggunakan sistem CAT secara mandiri," katanya.
Menurutnya, ada 13 kabupaten/kota di Kalimantan Barat yang akan menggunakan sistem CAT secara mandiri pada seleksi tersebut, diantaranya Kabupaten Sambas, Singkawang, Bengkayang, Sintang, Melawi dan Sanggau.
"Tapi semuanya masih menunggu persetujuan dari BKN," tuturnya.
Baca juga: Tjhai Chui Mie harapkan kuota lebih untuk penerimaan CPNS
Sementara itu, Kota Singkawang mendapat jatah sebanyak 125 orang dalam penerimaan CASN tahun 2018.
"Adapun rinciannya, tenaga honorer K-2 sebanyak 1 orang, tenaga pendidik atau guru sebanyak 52 orang, tenaga kesehatan 63 orang dan tenaga teknis sebanyak 9 orang. Jadi totalnya ada sebanyak 125 orang," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Sebenarnya, kata Tjhai Chui Mie, jumlah ASN dari 2015-2018 yang sudah pensiun sebanyak 504 orang.
"Harusnya kita perlu sebanyak ini, tapi hanya diberikan kuota dari pusat sebanyak 125 orang," ujarnya.
Baca juga: Kuota CPNS Kabupaten Sambas 339 orang
Sehingga, dia berharap agar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia pada penerimaan CASN tahun 2019, bisa memberikan jumlah yang lebih untuk Kota Singkawang terutama tenaga pendidik yang dirasakan masih kurang.
Disamping itu, dia juga mengimbau kepada calon pelamar untuk tidak mudah mempercayai ada orang yang mampu meloloskan kita sebagai PNS.
"Jangan sampai ada pelamar yang akan jadi korban penipuan lagi seperti mentransfer uang dan sebagainya, dengan janji-janji bisa meloloskan kita sebagai ASN. Tapi yang bisa meloloskan adalah diri kita sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Terlebih tempat untuk pelaksanaannya pun sudah ada, yakni di SMK Negeri 2 Singkawang," kata Juandi, Jumat.
Menurutnya, kesiapan itu juga sudah pihaknya usulkan ke BKN. Dan petugas dari BKN pun sudah melakukan pengecekan lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat seleksi penerapan sistem CAT di Kota Singkawang.
"Namun, usulan yang disampaikan ke BKN itu sampai saat ini belum mendapatkan jawaban yang pasti, apakah boleh atau tidak kita menggunakan sistem CAT," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Pontianak terima 233 formasi CPNS 2018
Padahal, katanya, secara peralatan Singkawang sudah siap. Bahkan untuk mendukung pelaksanaan seleksi CASN menggunakan sistem CAT tersebut sudah disiapkan sebanyak dua server.
"Begitu juga dengan tenaga administrasi, kita sudah siap. Jadi hanya tinggal menunggu persetujuan dari pusat boleh atau tidak kita menggunakan sistem CAT secara mandiri," katanya.
Menurutnya, ada 13 kabupaten/kota di Kalimantan Barat yang akan menggunakan sistem CAT secara mandiri pada seleksi tersebut, diantaranya Kabupaten Sambas, Singkawang, Bengkayang, Sintang, Melawi dan Sanggau.
"Tapi semuanya masih menunggu persetujuan dari BKN," tuturnya.
Baca juga: Tjhai Chui Mie harapkan kuota lebih untuk penerimaan CPNS
Sementara itu, Kota Singkawang mendapat jatah sebanyak 125 orang dalam penerimaan CASN tahun 2018.
"Adapun rinciannya, tenaga honorer K-2 sebanyak 1 orang, tenaga pendidik atau guru sebanyak 52 orang, tenaga kesehatan 63 orang dan tenaga teknis sebanyak 9 orang. Jadi totalnya ada sebanyak 125 orang," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Sebenarnya, kata Tjhai Chui Mie, jumlah ASN dari 2015-2018 yang sudah pensiun sebanyak 504 orang.
"Harusnya kita perlu sebanyak ini, tapi hanya diberikan kuota dari pusat sebanyak 125 orang," ujarnya.
Baca juga: Kuota CPNS Kabupaten Sambas 339 orang
Sehingga, dia berharap agar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia pada penerimaan CASN tahun 2019, bisa memberikan jumlah yang lebih untuk Kota Singkawang terutama tenaga pendidik yang dirasakan masih kurang.
Disamping itu, dia juga mengimbau kepada calon pelamar untuk tidak mudah mempercayai ada orang yang mampu meloloskan kita sebagai PNS.
"Jangan sampai ada pelamar yang akan jadi korban penipuan lagi seperti mentransfer uang dan sebagainya, dengan janji-janji bisa meloloskan kita sebagai ASN. Tapi yang bisa meloloskan adalah diri kita sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018