Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji membuka segel ruangan dan semua perangkat Computer Assisted Test (CAT) untuk pelaksanaan tes kompetensi dasar CPNS 2020 di Kalbar, yang dimulai dari 1 - 15 Februari mendatang.

"Hari ini saya sudah membuka segel ruangan dan semua perangkat CAT untuk pelaksanaan tes CPNS Kalbar tahun 2020. Hari ini pelaksanaan tes sudah dimulai dan akan berlangsung sampai 14 hari ke depan," kata Sutarmidji di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan, untuk pelaksanaan tes tersebut dilakukan dengan sistem CAT, artinya setiap peserta yang mengikuti tes akan mengetahui langsung hasil setelah mereka mengikutinya.

"Dengan kata lain, mereka bisa melihat langsung hasil kerja mereka. Jadi, ini jelas tidak memungkinkan terjadinya kesempatan untuk calo atau pihak yang menyatakan bisa meluluskan tes," tuturnya.

Untuk itu, ia meminta kepada CPNS untuk tidak mudah percaya dengan oknum yang bisa meloloskan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi PNS. "Jangan percaya siapapun yang bisa meloloskan orang menjadi PNS, saya saja tak bisa jamin orang lulus," katanya.

Kelulusan seorang dalam Tes CPNS itu 100 persen berdasarkan kemampuan diri kita bukan Kelulusan berdasarkan menebak saja. "Kelulusan Tes CPNS itu berdasarkan kemampuan kita sendiri," jelasnya.

Dirinya juga menegaskan agar peserta tidak perlu ragu dengan adanya kecurangan yang dapat meloloskan melalui "orang dalam" atau pun modus-modus lain yang serupa.

"Saya minta para peserta untuk selalu berhati-hati jika ada yang mengiming-imingi dan menjanjikan bisa meloloskan. Itu omong kosong besar," tegasnya.

Dikatakannya, dengan prinsip transparan dan akuntabel, seleksi ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menutup celah bagi oknum yang menjanjikan bisa meloloskan sebagai CPNS.
Gubernur Kalbar Sutarmidji saat nenmembuka segel ruangan pelaksanaan tes CPNS 2020 (Istimewa)

Sebelumnya, Sekda Kalbar AL Laysendri berharap dari seluruh peserta yang lulus tes administrasi bisa mengikuti tes ini, karena berdasarkan data peserta yang mengikuti tes administrasi kemarin ada sekitar 6.300 orang peserta yang mengikuti tes tersebut.

"Kita mengajukan formasi, kebutuhan kita cukup banyak hanya saja kebijakan dari pemerintah pusat, kuota yang diajukan selalu tidak mencukupi, terutama untuk tenaga guru dan kesehatan," tambahnya.

Secara keseluruhan, lanjutnya Kalbar mendapatkan kuota CPNS mencapai 3.400 orang. Kota Pontianak menjadi daerah dengan kuota CPNS terbesar yakni 400 disusul Pemkab Sambas 355 formasi, Pemprov Kalbar 349 formasi, Pemkab Landak 257 formasi, Pemkab Sintang 249 formasi, Pemkab Bengkayang 243 formasi, Pemkab Kubu Raya 227 formasi, Pemkab Sekadau 226 formasi.

Selanjutnya Pemkab Sanggau 201 formasi, Pemkab Kayong Utara 183 formasi, Pemkab Mempawah 157 formasi, Pemkab Kapuas Hulu 148 formasi, Pemkot Singkawang 146 formasi, Pemkab Melawi 134 formasi, dan Pemkab Ketapang 125 formasi.

Untuk tes CPNS tahun ini menggunakan sistem CAT, dimana setelah mengikuti tes, peserta bisa melihat sendiri hasil tes tersebut. Dengan sistem ini, tentu memberikan kepastian bagi para peserta terkait tingkat transparansi dalam penerimaan CPNS di Kalbar.

"Jadi, dengan sistem ini jangan lagi mudah percaya jika ada oknum yang menawarkan bisa lulus tes dengan memberikan imbalan uang atau sebagainya. Karena tes dengan sistem CAT ini, semua bisa melihat siapa saja yang lulus dan berapa skor nilai yang didapat saat mengikuti tes," jelasnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020