Perusahan perkebunan yang berinvestasi diwilayah Tapang Muda, desa Merbang, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau diminta tidak tutup mata dengan kondisi jalan menuju kampung Empetai, terlebih saat musim hujan ada beberapa titik yang banjir.

"Intinya kita minta jalan itu di rawat, terutama di timbun agar tidak banjir di musim hujan. Hal tersebut tentu mewujudkan sila ke lima Pancasila, sehingga anak sekolah SD, SMP, SMK, masyarakat yang hendak mencari nafkah lancar serta para guru SDN 27 Empetai yang hendak mengajar pun lancar karena guru berangkat dr rumah masing seperti kepsek dr sungai ayak," ungkap tokoh pemuda kampung Empetai, Albertus Wawan melalui pesan singkatnya (17/2).

Pantauan Antarakalbar.com di lapangan selain jalan dari akses PT Parna Agro Mas, jalan di wilayah perkebunan PT MPE pun nyaris senada menuju kampung Empetai, sementara itu kampung tetangga yakni Dusun Resak Balai jika musim hujan jalan pemda yang dilalui pihak PT Parna Agro Mas hanya cocok dilalui jhon deeree buat aktivitas angkutan buah kelapa sawit.

Baca juga: Angkutan Terbuka Sawit Picu Kerusakan Jalan

"Selain kepala sekolah yang PP, para guru lainnya dr SP2 maboh dan dari Sp6 belitang. Tidak jarang sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar sebab para guru tidak ada datang karena jalan jelek dan banjir kalau musim hujan hanya 2-3 orang saja guru yg ada ini kan kegiatan belajar mengajar terhambat," paparnya.

Dia juga menceritakan soal jalan pemda lintas Resak Balai, Empetau dan Tapang Muda menuju ke desa ke kecamatan bahkan ke kabupaten itu di bangun masih jaman kabupaten Sanggau tahun 1999 sudah hampir 21 belum pernah mendapat perawatan peningkatan mutu jalan oleh pemda Sekadau, mungkin mereka berpikir ada perusahaan di berdomisili di situ yang merawat nya dulu belum ada perusahaan perkebunan sawit PT. PARNA AGROMAS di buka jarang banjir ada paling satu titik.

"Kondisi sekarang hampir 5 titik yang mengenai jalan itu, tentu diminta keterlibatan perusahaan untuk memperbaiki jalan itu paling tidak di timbun atau di lakukan pengerasan menggunakan material batu agar akses lancar dan perusahaan pun lancar angkut TBS nya karena yang setiap hari melewati jalan itu mobil perusahaan ya wajarlah mereka memperbaiki nya, jangan ambil keuntungan saja fasilitas umum di perbaiki lah," tutupnya.

Baca juga: Warga Protes Kerusakan Jalan Karena Angkutan Sawit

Sementara itu Wakil Bupati Sekadau, Aloysius menegaskan, pihak perusahaan dimanapun yang berinvestasi di wilayah bumi lawang kuari hendaknya tidak mengesampingkan fasilatas umum yang darurat demi kelancaran bersama.

"Contoh seperti jalan banjir, ya bagaimana itu solusinya tinggal rembuk sama masyarakat setempat apakah harus mengorbakan tanam tumbuh warga atau kebun perusahaan untuk jalan alternatif biar semuanya lancar," tutupnya.

Baca juga: Jalan Kampung Baru di Sungai Ayak Rusak
Baca juga: Kapolda : Jalan Kebun Sawit Di Perbatasan Rawan Penyelundupan

 

Pewarta: Gansi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020