Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengajak seluruh masyarakat di kabupaten itu dan Kalimantan Barat umumnya untuk bersama-sama melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Kebakaran hutan dan lahan itu merupakan permasalahan kita bersama sehingga harus ada gerakan bersama untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan, mengingat Kalbar berada di posisi ketiga rawan Karhutla tingkat nasional," kata Sujiwo di Pontianak, Jumat.
Ia juga mengatakan ketika sudah masuk ke dalam area penanggulangan berarti sudah ada area yang sudah terbakar, dan terlalu mahal yang harus ditebus akibat Karhutka itu, terutama dampaknya bisa ke sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Baca juga: Cegah Karhutla, Disbun Kalbar terus pantau dan bina perusahaan
Baca juga: Koramil 1204/07 Tayan gelar sosialisasi Desa Mandiri Menuju Langit Biru
"Makanya ini menjadi atensi kita bersama dan Pemerintah Kabupaten Kubu Kaya justru yang paling utama dan di garda terdepan untuk mendukung gerakan-gerakan ini karena memang anggarannya ada di kami juga," katanya.
Selain itu, Sujiwo menegaskan bahwa masalah kebakaran hutan dan lahan itu, bukan hanya tugas dan tanggung jawab TNI dan Polri saja, tetapi semua pihak juga harus ikut melakukan gerakan bersama terhadap pencegahan dan penanggulangan Karhutla tersebut.
"Memang yang mendapatkan sanksi secara tegas dari pimpinan institusinya itu seakan-akan seperti TNI dan Polri, ketika ada terjadi kebakaran lahan dan hutan, tetapi dalam hal ini sebenarnya tidak hanya bekerja sendiri, melainkan harus didukung oleh semua pihak," katanya.
Dalam kesempatan itu, Sujiwo berharap semua pihak untuk saling bahu-membahu, tidak cukup hanya pemerintah, TNI dan Polri saja, tetapi pihak perusahaan-perusahaan, masyarakat dan semua elemen untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
Baca juga: Sujiwo minta perusahaan perkebunan ikut tanggulangi karhutla
Baca juga: Polres Kubu Raya panggil 37 perusahaan perkebunan
Baca juga: Polres Sanggau terus dalami kasus Karhutla libatkan dua perusahaan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kebakaran hutan dan lahan itu merupakan permasalahan kita bersama sehingga harus ada gerakan bersama untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan, mengingat Kalbar berada di posisi ketiga rawan Karhutla tingkat nasional," kata Sujiwo di Pontianak, Jumat.
Ia juga mengatakan ketika sudah masuk ke dalam area penanggulangan berarti sudah ada area yang sudah terbakar, dan terlalu mahal yang harus ditebus akibat Karhutka itu, terutama dampaknya bisa ke sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Baca juga: Cegah Karhutla, Disbun Kalbar terus pantau dan bina perusahaan
Baca juga: Koramil 1204/07 Tayan gelar sosialisasi Desa Mandiri Menuju Langit Biru
"Makanya ini menjadi atensi kita bersama dan Pemerintah Kabupaten Kubu Kaya justru yang paling utama dan di garda terdepan untuk mendukung gerakan-gerakan ini karena memang anggarannya ada di kami juga," katanya.
Selain itu, Sujiwo menegaskan bahwa masalah kebakaran hutan dan lahan itu, bukan hanya tugas dan tanggung jawab TNI dan Polri saja, tetapi semua pihak juga harus ikut melakukan gerakan bersama terhadap pencegahan dan penanggulangan Karhutla tersebut.
"Memang yang mendapatkan sanksi secara tegas dari pimpinan institusinya itu seakan-akan seperti TNI dan Polri, ketika ada terjadi kebakaran lahan dan hutan, tetapi dalam hal ini sebenarnya tidak hanya bekerja sendiri, melainkan harus didukung oleh semua pihak," katanya.
Dalam kesempatan itu, Sujiwo berharap semua pihak untuk saling bahu-membahu, tidak cukup hanya pemerintah, TNI dan Polri saja, tetapi pihak perusahaan-perusahaan, masyarakat dan semua elemen untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
Baca juga: Sujiwo minta perusahaan perkebunan ikut tanggulangi karhutla
Baca juga: Polres Kubu Raya panggil 37 perusahaan perkebunan
Baca juga: Polres Sanggau terus dalami kasus Karhutla libatkan dua perusahaan
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020