Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah itu pada 2019 mengalami kemajuan dengan kategori sedang dan capaiannya 67,65.
"Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak," ujar Kabid Distribusi Statistik BPS Kalbar Arianto di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan secara umum IPM di Kalbar terus mengalami kemajuan, selama periode 2010 hingga 2019. IPM tersebut meningkat dari 61,97 pada 2010 menjadi 67,65 pada 2019.
Baca juga: Kalbar targetkan tahun 2023 pencapaian IPM sebesar 70,78 poin
"Selama periode tersebut, IPM Kalbar rata-rata tumbuh sebesar 0,98 persen per tahun, pada periode 2018-2019, IPM tersebut berhasil tumbuh 1,00 persen," ujarnya
Selama periode 2010-2019 tersebut, peningkatan IPM didorong oleh kenaikan setiap komponen pembentuk IPM.
Menurut Arianto, untuk Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat, terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Di Kalbar ini untuk angka harapan hidup telah berhasil meningkatkan, yakni rata-rata sebesar 0,24 persen per tahun. Pada tahun 2010, angka harapan hidup saat lahir hanya sebesar 69,06 tahun, sedangkan di tahun 2019 telah mencapai 70,56 tahun," katanya.
Baca juga: Kalimantan Barat bangun SMA/SMK unggulan
Dilihat dari dimensi pengetahuan, selama periode 2010 hingga 2019, Harapan Lama Sekolah (HLS) secara rata-rata tumbuh 1,73 persen per tahun.
Meningkatnya Harapan Lama Sekolah, katanya, menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah.
"Di tahun 2019, Harapan Lama Sekolah di Kalbar telah mencapai 12,58 yang berarti bahwa, anak-anak usia tujuh tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1," ungkapnya.
Rata-rata lama sekolah di Kalbar tumbuh 1,73 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2019, pertumbuhan yang positif itu merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia yang lebih baik.
"Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia di Kalbar yang lebih baik hingga tahun 2019, yakni secara rata-rata penduduk usia 25 tahun ke atas telah menjalani pendidikan hingga kelas VII (SMP Kelas I)," ujarnya.
Baca juga: Kalbar fokus IPM dan infrastruktur
Baca juga: Sutarmidji minta media informasikan IPM
Baca juga: BPS: IPM Kalbar 2016 Naik
Baca juga: IPM Sanggau Peringkat Empat se-Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak," ujar Kabid Distribusi Statistik BPS Kalbar Arianto di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan secara umum IPM di Kalbar terus mengalami kemajuan, selama periode 2010 hingga 2019. IPM tersebut meningkat dari 61,97 pada 2010 menjadi 67,65 pada 2019.
Baca juga: Kalbar targetkan tahun 2023 pencapaian IPM sebesar 70,78 poin
"Selama periode tersebut, IPM Kalbar rata-rata tumbuh sebesar 0,98 persen per tahun, pada periode 2018-2019, IPM tersebut berhasil tumbuh 1,00 persen," ujarnya
Selama periode 2010-2019 tersebut, peningkatan IPM didorong oleh kenaikan setiap komponen pembentuk IPM.
Menurut Arianto, untuk Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat, terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Di Kalbar ini untuk angka harapan hidup telah berhasil meningkatkan, yakni rata-rata sebesar 0,24 persen per tahun. Pada tahun 2010, angka harapan hidup saat lahir hanya sebesar 69,06 tahun, sedangkan di tahun 2019 telah mencapai 70,56 tahun," katanya.
Baca juga: Kalimantan Barat bangun SMA/SMK unggulan
Dilihat dari dimensi pengetahuan, selama periode 2010 hingga 2019, Harapan Lama Sekolah (HLS) secara rata-rata tumbuh 1,73 persen per tahun.
Meningkatnya Harapan Lama Sekolah, katanya, menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah.
"Di tahun 2019, Harapan Lama Sekolah di Kalbar telah mencapai 12,58 yang berarti bahwa, anak-anak usia tujuh tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1," ungkapnya.
Rata-rata lama sekolah di Kalbar tumbuh 1,73 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2019, pertumbuhan yang positif itu merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia yang lebih baik.
"Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia di Kalbar yang lebih baik hingga tahun 2019, yakni secara rata-rata penduduk usia 25 tahun ke atas telah menjalani pendidikan hingga kelas VII (SMP Kelas I)," ujarnya.
Baca juga: Kalbar fokus IPM dan infrastruktur
Baca juga: Sutarmidji minta media informasikan IPM
Baca juga: BPS: IPM Kalbar 2016 Naik
Baca juga: IPM Sanggau Peringkat Empat se-Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020