Majelis Pertimbangan (MP) Kelitbangan dan Balitbang Provinsi Kalbar menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) untuk membahas rencana penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan pada tahun 2021.

"Selain itu, melalui forum ini kita juga memaparkan apa saja yang sudah kita lakukan selama tahun 2020 ini," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalbar Herkulana Mekarryani di Pontianak, Selasa.

Baca juga: IAGI serahkan alat pengukur suhu otomatis kepada Balitbang Kalbar

Turut hadir Rakornis Webinar diantaranya Rektor Universiatas Tanjungpura, Prof. DR. Garuda Wiko, Rektor UPB DR. Purwanto, SH, MH, Rektor IKIP PGRI Pontianak Rustam, M`Pd, Kons,  Ketua Kadin Kalbar Santyoso, serta Prof. Eddy Suratman dari Untan Pontianak.

Pada kesempatan itu, Herkulana mengatakan akan memantapkan hasil penelitian tahun 2020 dan rencana penelitian yang diunggulkan  pada tahun 2021. Diantaranya terkait tanaman kratom, dengan mengambil fokus penelitian hubungan tanaman kratom terkait dengan ekosistem di taman nasional Betung Kerihun, kemudian pengelolaan daerah aliran sungai, UMKM, BUMDES, pendidikan serta infrastruktur jalan.

"Pengelolaan taman nasional berkaitan dengan Betung Kerihun, Taman Nasional Danau Sentarum berbasiskan pola air. Ini menjadi salah satu fokus penelitian kita untuk membantu petani kratom dan memanfaatkan ini sebagai potensi daerah," katanya.

Baca juga: Berikut delapan proposal penelitian yang dibahas Balitbang Kalbar

Selain itu, kata Herkulana, akan ada penelitian untuk Lutfi terkait obat COVID-19, akan dipertimbangkan dan dibicarakan dalam Majelis Pertimbangan  Tahun 2022. "Nanti akan kita bicarakan pada Februari atau Maret 2021, untuk menjadi masukan sebagai perencanaan atau rencana bagi Litbang," katanya.

Biasanya, kata dia, prosesnya ada asistensi  dengan tim dari Bappeda dan ke Gubernur, setelah itu ke Bappeda lagi.

Dalam Webinar ini, saran dan masukan banyak di berikan oleh Anggota majelis pertimbangan, salah satunya adalah Prof. Eddy Suratman yang berharap ke depan Litbang perlu merumuskan 1 atau 2 penelitian unggulan yang bisa diterapkan ke level kerja sama dengan dunia industri. 

Baca juga: Balitbang Kalbar perkuat basis data inovasi daerah secara masif

Serta Litbang harusnya hadir untuk merangkul orang-orang seperti Lutfi, khususnya dalam rangka membuktikan atau mengembangkan hasil temuan yang berupa obat. 

"Dan terakhir saya berharap, Litbang dapat membantu Gubernur Kalbar dalam rangka keharmonisan data," kata Eddy.

Sementara itu Rektor Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak DR. Purwanto, SH, MH, mengatakan rencana penelitian  yang dilakukan  oleh Balitbang Kalbar Tahun 2021 dari Perguruan Tinggi sangat mengapresiasi atas sinergis dan solidaritas semuanya baik. 

Dari Kelitbangan maupun Perguruan Tinggi. "Di dalam diskusi sudah mengerucut bahwa keterlibatan teman-teman di Perguruan Tinggi seperti yang disampaikan oleh Prof. Garuda Wiko sangat bagus sekali, karena kita mulai dari hulu dan sampai ke hilir ," katanya.

Harapannya, kata Purwanto, ke depannya hasil-hasil riset dari kampus sebagai acuan pembangunan di Kalbar. 

Purwanto, menegaskan dukungannya dari perguruan tinggi sangat total. "Mari kita bangun Kalimantan Barat bersama-sama, di semua stakholder dilakukan sinergis dan dilakukan dengan kebersamaan, bisa menghadirkan  dan mensejahterakan  masyarakat Kalbar bersama," katanya.

Baca juga: Sekda Kalbar minta SKPD bersinergi dengan Balitbang
Baca juga: Balitbang Kalbar bantu pengurusan HAKI teknik akupunktur tumbuhan alpukat
Baca juga: Balitbang Kalbar lakukan penelitian manfaat Kratom
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020