Komisi IV DPR RI bersama Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Bagi Masyarakat Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Rumah Joglo Jawa Ketapang selama dua hari sejak Minggu hingga Senin (5-6/11).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Anggota Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB, Daniel Johan.

Baca juga: Daniel serahkan bantuan alsintan ke petani Ketapang

"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Daniel Johan yang telah banyak memperjuangkan. Serta mengalokasikan anggaran dan kegiatan khususnya di bidang perikanan melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Ketapang," ucap Bupati Ketapang, Martin Rantan diwakili Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Syamsul Islami saat pembukaan acara.

Bupati menjelaskan bahwa secara geografi Ketapang terletak pada sisi selatan Kalbar. Luas wilayahnya 31.588 km2, terdapat dua kondisi alam yaitu daerah pesisir pantai memanjang dari utara ke selatan dan daerah perhuluan. Ketapang juga banyak dialiri sungai dan danau. Ketapang termasuk memiliki kawasan laut dan sungai yang cukup memberikan potensi besar bagi hasil perikanan tangkap dan budidaya.

Baca juga: Daniel : Sisi Hilir Kesehatan dan Pendidikan Perlu Perhatian

"Untuk mengembangkan sektor perikanan ini Pemkab Ketapang telah dan terus melaksanakan berbagai program kegiatan yang dibiayai dari APBD anggaran pendapatan dan belanja daerah-red) kabupaten, APBD propinsi dan juga APBN," tutur Syamsul.

Ia memaparkan adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain melalui pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan. Pengelolaan penangkapan ikan di wilayah sungai, danau, rawa dan pengawasan sumber daya perikanan. Serta bantuan alat tangkap ramah lingkungan, bantuan sarana peralatan pengolahan dan lainnya.

"Saya menyambut baik kegiatan ini, yang mana kegiatan pelatihan pengolahan ini bermaksud meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan usaha pengolahan hasil ikan perikanan. Sehingga dapat memproduksi produk olahan berbahan baku ikan yang bergizi dan bernilai jual tinggi," ujarnya.

Baca juga: Investor China Siap Gelontorkan Triliunan Rupiah Ke Ketapang

"Ikan sebagai sumber pangan memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun masih ada pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut masih rendah. Untuk itu masih diperlukan gerakan dan sosialisasi dari pemerintah seperti gerakan makan ikan (Gemarikan) maupun ajakan makan ikan seperti ayo makan ikan," lanjutnya.

"Kalau dulu banyak orang mengatakan makan ikan menyebabkan seseorang menjadi cacingan, itu hanyalah mitos yang jauh dari kebenaran. Ikan merupakan makanan semua orang dari berbagai macam golongan. Ikan diakui pakar kesehatan dunia dan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara baik dan benar agar manfaat tersebut terasa bagi yang memakannya," sambungnya.

Syamsul menambahkan dewasa ini transformasi pembangunan ekonomi menuju era industri kreatif dan inovatif khususnya untuk skala kecil dan menengah sudah menjadi tuntutan kebutuhan masyarakat yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Kebutuhan hidup masyarakat yang semakin tinggi seiring tingginya biaya hidup dan pergeseran pola konsumsi terhadap sandang, pangan, papan dan informasi, menuntut adanya pola masyarakat kearah ekonomi komersil.

Baca juga: Anggota DPR RI Dukung Food Estate Ketapang

Keberhasilan pengembangan ekonomi usaha komersial membutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. "Disinilah peran pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan. Satu di antara upaya yang dapat dilakukan adalah menciptkan banyak wirausaha melalui pelatihan yang memadai seperti pelatihan pengolahan ikan ini," tuturnya.

"Kalau di Smarang terkenal dengan Bandeng Presto, di Palembang terkenal dengan empek empek palembangnya, yang semua produk tersebut dari hasil olahan berbahan ikan. Tentunya kita mengharapkan juga di Ketapang, melalui pelatihan ini akan muncul produk-produk baru selain produk yang sudah ada seperti amplang dan kerupuk," sambungnya.

"Diharapkan melalui pelatihan ini peserta termotivasi untuk melakukan inovasi guna menghasilkan produk olahan ikan yang bergizi, menarik dan diminati masyarakat. Inovasi tidak harus selalu menghasilkan jenis produk baru namun dapat juga memperbaiki jenis produk yang sudah ada dengan sentuhan baru seperti perubahan formula, perbaikan perpanjangan umur simpan dengan cara sesuai kemasan, kaidah keamanan pangan atau menjadikan produk lebih mudah disajikan," tutupnya.


Baca juga: ITB beri pelatihan pemanfatan medsos kepada perajin sulam di Ketapang
Baca juga: Masyarakat Ketapang ikut pelatihan safety riding dan service motor
Baca juga: Sekda buka Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Formasi Umum
 

Pewarta: Subandi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021