Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan pembangunan jaringan listrik di sepanjang jalan pararel perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kapuas Hulu menjadi prioritas Tahun 2022.
"Jaringan listrik dari PLN itu memang sangat dinanti-nantikan masyarakat perbatasan, tentu kita sangat apresiasi atas perhatian pihak PLN," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Fransiskus, rencananya ada 15 desa di daerah perbatasan yang akan dibangun jaringan listrik yaitu sepanjang Kecamatan Badau-Lanjak dan Putussibau.
Dia mengatakan rencana pembangunan jaringan listrik PLN tersebut telah dibahas dalam pertemuan singkatnya dengan GM PT PLN Provinsi Kalimantan Barat, di Bandara Pangsuma Putussibau, Selasa (17/5) kemarin.
Menurutnya, persoalan jaringan listrik memang menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga beberapa kali Pemkab Kapuas Hulu dan DPRD Kapuas Hulu didatangi para tokoh masyarakat membawa usulan pembangunan listrik dari PLN.
Dijelaskan Fransiskus, Pemkab Kapuas Hulu bersama DPRD Kapuas Hulu juga terus berupaya memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Mulai dari desa, camat, hingga tingkat kabupaten kita terus berupaya dan kita berikan rekomendasi dalam usulan pembangunan listrik," ujarnya.
Dia juga menuturkan Pemkab Kapuas Hulu berkeinginan semua desa di Kapuas Hulu bisa teraliri listrik negara, tetapi tentu harus bertahap.
Fransiskus juga menyebutkan untuk Kecamatan Boyan Tanjung ada lima desa diusul tapi ada salah satu desa ketinggalan yaitu Landau Mentail.
Hal tersebut kemungkinan karena akses jalan yang belum memadai, sehingga kurang mendukung untuk masuknya jaringan PLN.
"Tahun ini kami akan bangun dulu akses jalan agar kedepannya jaringan pihak PLN bisa masuk, mudah-mudahan Tahun 2023 listrik sudah bisa terbangun kesana," ucap dia.
Sementara itu, GM PT PLN Provinsi Kalimantan Barat Johanes Avilla Ari Dartomo menjelaskan semua usulan dari sejumlah daerah yang ada di Kalimantan Barat terkait dengan kebutuhan listrik di desa termasuk wilayah Kapuas Hulu.
"Semua usulan yang kami terima di evaluasi dan untuk Kapuas Hulu prioritas di Tahun 2022 ini adalah kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, rencananya ada 15 desa," jelasnya.
Rencananya jaringan listruk menghubungkan jaringan desa di jalur Badau-Lanjak. Kemudian dari Desa Lauk ke Desa Seluan agar terhubung PLN jaringan Sawai.
"Kedepannya beberapa desa yang terkoneksi ke jalur PLN Sawai di Putussibau bisa menikmati layanan listrik 24 jam," kata Dartomo.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Jaringan listrik dari PLN itu memang sangat dinanti-nantikan masyarakat perbatasan, tentu kita sangat apresiasi atas perhatian pihak PLN," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Fransiskus, rencananya ada 15 desa di daerah perbatasan yang akan dibangun jaringan listrik yaitu sepanjang Kecamatan Badau-Lanjak dan Putussibau.
Dia mengatakan rencana pembangunan jaringan listrik PLN tersebut telah dibahas dalam pertemuan singkatnya dengan GM PT PLN Provinsi Kalimantan Barat, di Bandara Pangsuma Putussibau, Selasa (17/5) kemarin.
Menurutnya, persoalan jaringan listrik memang menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga beberapa kali Pemkab Kapuas Hulu dan DPRD Kapuas Hulu didatangi para tokoh masyarakat membawa usulan pembangunan listrik dari PLN.
Dijelaskan Fransiskus, Pemkab Kapuas Hulu bersama DPRD Kapuas Hulu juga terus berupaya memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Mulai dari desa, camat, hingga tingkat kabupaten kita terus berupaya dan kita berikan rekomendasi dalam usulan pembangunan listrik," ujarnya.
Dia juga menuturkan Pemkab Kapuas Hulu berkeinginan semua desa di Kapuas Hulu bisa teraliri listrik negara, tetapi tentu harus bertahap.
Fransiskus juga menyebutkan untuk Kecamatan Boyan Tanjung ada lima desa diusul tapi ada salah satu desa ketinggalan yaitu Landau Mentail.
Hal tersebut kemungkinan karena akses jalan yang belum memadai, sehingga kurang mendukung untuk masuknya jaringan PLN.
"Tahun ini kami akan bangun dulu akses jalan agar kedepannya jaringan pihak PLN bisa masuk, mudah-mudahan Tahun 2023 listrik sudah bisa terbangun kesana," ucap dia.
Sementara itu, GM PT PLN Provinsi Kalimantan Barat Johanes Avilla Ari Dartomo menjelaskan semua usulan dari sejumlah daerah yang ada di Kalimantan Barat terkait dengan kebutuhan listrik di desa termasuk wilayah Kapuas Hulu.
"Semua usulan yang kami terima di evaluasi dan untuk Kapuas Hulu prioritas di Tahun 2022 ini adalah kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, rencananya ada 15 desa," jelasnya.
Rencananya jaringan listruk menghubungkan jaringan desa di jalur Badau-Lanjak. Kemudian dari Desa Lauk ke Desa Seluan agar terhubung PLN jaringan Sawai.
"Kedepannya beberapa desa yang terkoneksi ke jalur PLN Sawai di Putussibau bisa menikmati layanan listrik 24 jam," kata Dartomo.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022