Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, mengingatkan warga di sekitar aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan potensi terjadinya bencana banjir memasuki musim hujan.

"Imbauan untuk masyarakat, karena cuaca saat ini ekstrem sulit diprediksi. Agar siaga. Artinya masyarakat meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana," ucap Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat di Tangerang, Kamis.

Ia mengungkapkan beberapa kejadian bencana banjir di wilayah Kabupaten Tangerang terjadi karena adanya luapan air sungai/kali akibat intensitas hujan tinggi.

Baca juga: 12 kelurahan di Palangka Raya banjir akibat meluapnya sungai besar
Baca juga: Polsek Sandai beri bantuan sembako pada korban banjir

"Selain itu, wilayah bantaran sungai sering banjir meski tidak musim hujan karena ada kiriman dari hulunya di wilayah Bogor, Jawa Barat," katanya.

Ia mengatakan untuk wilayah bantaran yang rawan terjadinya bencana banjir di Kabupaten Tangerang di antaranya Kecamatan Kelapa Dua, Teluknaga, Pakuhaji Kosambi, Tigaraksa dan Pasar Kemis.

"Ada beberapa kecamatan yang rawan bencana, terutama di wilayah terdekat aliran kali/sungai Cisadane, Cidurian, Cirarab," ujarnya.

Sementara, selain daerah bantaran sungai yang rawan terjadinya bencana banjir. Kata Ujat, ada sebagian wilayah Kabupaten Tangerang rawan tergenang air seperti di Kecamatan Curug, Cisoka dan Cikupa.

Baca juga: Banjir rendam akses jalan utama Kecamatan Belitang Sekadau
Baca juga: Demokrat usulkan Pemkot Singkawang bentukan timsus pencegahan banjir

"Termasuk Kecamatan Cisoka juga rawan bencana banjir, selanjutnya Curug rawan terkena bencana banjir juga," ungkapnya.

Kemudian, ia menambahkan, selain waspada terhadap bencana banjir. BPBD setempat mengingatkan masyarakat Kabupaten Tangerang adanya potensi musibah tanah longsor serta angin kencang.

"Khususnya untuk bencana longsor biasanya ada di wilayah Pagedangan dan Cisauk paling sering. Sementara bencana angin kencang hampir merata di seluruh wilayah. Dan yang terdampak biasanya rumah warga non permanen," tambah dia.

Ia menerangkan, untuk mengantisipasi bencana itu, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya mitigasi secara dini dengan menyiagakan sejumlah posko-posko, sarana prasarana dan personel dalam upaya penanggulangan bencana tersebut.

"Kita juga saat ini sudah meningkatkan kesiapsiagaan di semua pos BPBD yang ada. Kemudian perlengkapan seperti Perahu, Mesin Air, kita siapkan termasuk personel dengan total ada 20 lebih unit perahu, Mesin Alkon/Air 5 unit ditambah di masing-masing pos sudah tersedia," kata dia.

Baca juga: Jasad warga Singkawang ditemukan di Sungai Mandai Kapuas Hulu
 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Kalimantan Barat mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu dan beberapa kabupaten lainnya.

"Pada tanggal 21-31 September 2022, prakiraan curah hujan di atas 100 mm dengan peluang lebih dari 70 persen terjadi di sebagian wilayah Sekadau, Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Kabupaten Ketapang," kata Prakirawan Supadio Pontianak, Fanni Aditya saat dihubungi di Sungai Raya, Rabu. Baca selengkapnya: Kapuas Hulu waspada potensi curah hujan tinggi

Baca juga: Kabupaten Sintang salurkan bantuan untuk korban banjir
Baca juga: Pemerintah Kota Singkawang melakukan normalisasi sungai cegah banjir

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022