Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), Fransiskus Diaan meminta kepala desa yang ada di daerah tersebut untuk memperkuat ketahanan pangan guna mewujudkan kecukupan pangan bagi seluruh masyarakat desa sebagai upaya antisipasi mengatasi inflasi.
"Kepala desa harus inovatif dan memperkuat ketahanan pangan sehingga dapat mengantisipasi kerawanan pangan," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Fransiskus, kepala desa juga berperan membantu dalam mengentaskan kemiskinan, sehingga perlu langkah inovatif dan kreatif dalam menggali dan mengembangkan potensi yang ada di desa, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Baca juga: Pemerintah wujudkan pangan murah untuk masyarakat di Kapuas Hulu
Dia meminta agar penggunaan Dana Desa dapat juga maksimal dalam memberdayakan masyarakat, terutama dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Selain itu melalui Dana Desa juga dapat memperkuat ketahanan pangan agar tercapai kemandirian pangan di tingkat desa.
"Lahan kita ini masih sangat luas, manfaatkan untuk menanam tanaman yang produktif, baik ketahanan pangan maupun untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, kepala desa juga harus mampu menggerakkan roda pemerintahan dengan melibatkan semua pihak termasuk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dengan demikian, kata dia, dapat mengambil peran dalam membantu pemerintahan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang.
"Kaum perempuan juga berperan untuk memperkuat ketahanan pangan dengan melakukan bercocok tanam, minimal memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman sayur-sayuran," kata Fransiskus Diaan.
Diketahui Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 278 desa tersebar di 23 kecamatan, dari hasil pemilihan kepala desa, terdapat 74 kepala desa resmi dilantik oleh Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, pada Rabu (5/10) kemarin.
Baca juga: Upaya Kapuas Hulu pulihkan ekonomi masyarakat mulai dari tingkat desa
Baca juga: Kemendes PDTT salurkan bantuan catu pangan beras untuk Kapuas Hulu
Baca juga: Rutan Putussibau panen padi Napi untuk ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kepala desa harus inovatif dan memperkuat ketahanan pangan sehingga dapat mengantisipasi kerawanan pangan," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Fransiskus, kepala desa juga berperan membantu dalam mengentaskan kemiskinan, sehingga perlu langkah inovatif dan kreatif dalam menggali dan mengembangkan potensi yang ada di desa, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Baca juga: Pemerintah wujudkan pangan murah untuk masyarakat di Kapuas Hulu
Dia meminta agar penggunaan Dana Desa dapat juga maksimal dalam memberdayakan masyarakat, terutama dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Selain itu melalui Dana Desa juga dapat memperkuat ketahanan pangan agar tercapai kemandirian pangan di tingkat desa.
"Lahan kita ini masih sangat luas, manfaatkan untuk menanam tanaman yang produktif, baik ketahanan pangan maupun untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, kepala desa juga harus mampu menggerakkan roda pemerintahan dengan melibatkan semua pihak termasuk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dengan demikian, kata dia, dapat mengambil peran dalam membantu pemerintahan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang.
"Kaum perempuan juga berperan untuk memperkuat ketahanan pangan dengan melakukan bercocok tanam, minimal memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman sayur-sayuran," kata Fransiskus Diaan.
Diketahui Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 278 desa tersebar di 23 kecamatan, dari hasil pemilihan kepala desa, terdapat 74 kepala desa resmi dilantik oleh Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, pada Rabu (5/10) kemarin.
Baca juga: Upaya Kapuas Hulu pulihkan ekonomi masyarakat mulai dari tingkat desa
Baca juga: Kemendes PDTT salurkan bantuan catu pangan beras untuk Kapuas Hulu
Baca juga: Rutan Putussibau panen padi Napi untuk ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022