Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Kalbar dari Januari hingga November 2024 mencapai Rp3,80 triliun.
"Penyaluran KUR di Kalbar mencapai Rp3,80 triliun untuk 52.966 debitur dan mengalami pertumbuhan 12,03 persen (year on year)," ujar Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II B Kanwil DJPb Provinsi Kalbar Gunawan Setiono, di Pontianak, Selasa.
Penyaluran KUR terbesar terdapat di Kabupaten Ketapang (12,94 persen) dan realisasi terendah berada di Kabupaten Kayong Utara (1,97 persen).
"Penyaluran terbesar dialokasikan pada sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 46,13 persen," kata dia pula.
Sementara untuk jumlah penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) mencapai Rp103,93 miliar untuk 23.067 debitur.
“Aksesibilitas terhadap informasi KUR dan UMi yang masih rendah khususnya bagi UMKM yang berada pada daerah terluar. Oleh karena itu peran pemerintah daerah pada optimalisasi penyaluran KUR melalui pengisian data calon debitur sangat diperlukan,” kata Gunawan pula.
KUR dan UMi merupakan program pembiayaan bersubsidi dari pemerintah untuk UMKM. Program itu bertujuan memperkuat kemampuan permodalan usaha, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.
Khusus KUR yang disalurkan melalui bank atau lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang ditunjuk pemerintah memiliki bunga rendah mulai 3 persen hingga 9 persen. Hal itu sangat menopang pelaku UMKM untuk berkembang dan maju.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, beberapa waktu lalu, jumlah UMKM di Indonesia pada 2024 mencapai lebih dari 65 juta unit. Untuk Kalbar sendiri, awal triwulan I - 2024 terdapat 164.364 pelaku usaha yang terdata di informasi data tunggal.
UMKM baik di Indonesia maupun Kalbar tersebar di berbagai sektor, di antaranya kuliner, fesyen, kerajinan tangan, pertanian hingga teknologi digital dan lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyaluran KUR di Kalbar hingga November 2024 mencapai Rp3,80 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Penyaluran KUR di Kalbar mencapai Rp3,80 triliun untuk 52.966 debitur dan mengalami pertumbuhan 12,03 persen (year on year)," ujar Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II B Kanwil DJPb Provinsi Kalbar Gunawan Setiono, di Pontianak, Selasa.
Penyaluran KUR terbesar terdapat di Kabupaten Ketapang (12,94 persen) dan realisasi terendah berada di Kabupaten Kayong Utara (1,97 persen).
"Penyaluran terbesar dialokasikan pada sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 46,13 persen," kata dia pula.
Sementara untuk jumlah penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) mencapai Rp103,93 miliar untuk 23.067 debitur.
“Aksesibilitas terhadap informasi KUR dan UMi yang masih rendah khususnya bagi UMKM yang berada pada daerah terluar. Oleh karena itu peran pemerintah daerah pada optimalisasi penyaluran KUR melalui pengisian data calon debitur sangat diperlukan,” kata Gunawan pula.
KUR dan UMi merupakan program pembiayaan bersubsidi dari pemerintah untuk UMKM. Program itu bertujuan memperkuat kemampuan permodalan usaha, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.
Khusus KUR yang disalurkan melalui bank atau lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang ditunjuk pemerintah memiliki bunga rendah mulai 3 persen hingga 9 persen. Hal itu sangat menopang pelaku UMKM untuk berkembang dan maju.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, beberapa waktu lalu, jumlah UMKM di Indonesia pada 2024 mencapai lebih dari 65 juta unit. Untuk Kalbar sendiri, awal triwulan I - 2024 terdapat 164.364 pelaku usaha yang terdata di informasi data tunggal.
UMKM baik di Indonesia maupun Kalbar tersebar di berbagai sektor, di antaranya kuliner, fesyen, kerajinan tangan, pertanian hingga teknologi digital dan lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyaluran KUR di Kalbar hingga November 2024 mencapai Rp3,80 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024