Pontianak, 28/3 (ANTARA) - Warga di perbatasan Indonesia - Malaysia di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat tidak terlalu terpengaruh dengan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 1 April karena kebutuhan bahan bakar selalu mendapat pasokan dari Malaysia dengan harga yang lebih murah.
"Kalau bensin Indonesia di sini Rp12 ribu, tapi kalau dari Malaysia Rp9 ribu atau sekitar 3 ringgit," kata Koordinator Kelompok informasi masyarakat perbatasan (Kimtas) Kabupaten Sintang, Ambresius Murjani saat dihubungi dari Pontianak, Rabu.
Dia mengatakan, masyarakat perbatasan biasa membeli BBM dari Malaysia. 1 Liter bensin dibeli Rp9.000, sedangkan solar dan minyak tanah Rp8.000. Mereka baru membeli BBM Indonesia jika dalam kondisi terpaksa, sementara sehari-harinya dari Malaysia.
"Jadi kenapa tidak nampak gejolak di perbatasan, karena dengan harga murah pun tetap mahal kami mendapatkannya," katanya.
Warga Perbatasan Tak Terpengaruh Kenaikan Harga BBM
Jumat, 30 Maret 2012 16:48 WIB
Kami mengharapkan ada keseimbangan harga hasil pertanian dan perkebunan, agar warga perbatasan bisa mendapatkan untung.