Pekanbaru, 12/4 (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau mengumumkan bahwa provinsi tersebut telah dipercaya untuk menjadi pusat tari tradisional Zapin Melayu Asia Tenggara sebagai hasil dari kesepakatan bersama budayawan Tanah Air.
"Patut kita syukuri, bahwa Riau untuk sekarang dipenuhi dengan berbagai kepercayaan nasional bahkan event Internasional. Kali ini dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan seni dan kebudayaan Zapin Melayu," kata Kepala Bidang (Kabid) Nilai Budaya Bahasa dan Seni pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DKP) Riau, Yoserizal Zen kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.
Saat ini, katanya, pihaknya juga telah merancang Zapin Center di beberapa wilayah kabupaten/kota guna meningkatkan kwalitas Zapin Melayu di Provinsi kaya minyak itu yang dipusatkan di Pekanbaru.
"Hal ini juga sudah menjadi keputusan dan kesepakatan bersama atas pertemuan kelompok Seni Zapin se-Indonesia yang dilaksanakan di tahun 2011 lalu," katanya.
Kesepakatan yang didapat adalah, demikian Yoserizal, yakni menunjuk Provinsi Riau sebagai tuan rumah perhelatan seni dan budaya Melayu Zapin se-Asia Tenggara dengan harapan dapat lebih mempromosikan adat budaya Tanah Air khususnya adat Melayu.
Kesepakatan ini juga didukung oleh para pakar Zapin Melayu dan sejumlah seniman dan budayawan yang ada di Indonesia.
Perencanaan ini juga telah dimulai dengan berbagai pertunjukan Zapin Melayu yang digelar di sejumlah Zapin Center di berbagai wilayah kabupaten/kota yang ada di Riau, seperti Siak, Bengkalis, Meranti, Dumai, Rokan Hilir, Tembulahan dan Pelalawan.
"Yang diperagakan adalah mulai dari bentuk gerak, musik dan lain sebagainya. Ditujukan agar Zapin Melayu lebih 'berwarna' hingga dapat sanjungan dari berbagai negara se-Asia Tenggara," katanya.
Pertemuan Zapin se-Asia Tenggara di Provinsi Riau rencananya akan digelar di Zapin Center Riau yang dipusatkan di Gedung Idrus Tintin, Kota Pekanbaru.
Zapin Center akan dipergunakan sebagai pusat pengembangan seni Zapin, dimana akan dipajang berbagai sejarah tumbuh dan berkembangnya seni Zapin di Riau, mulai dari foto maupun audio yang didokumentasikan dari berbagai kabupaten/kota se-Riau.
Nantinya, seni Zapin yang sudah tumbuh dan berkembang di hampir seluruh kabupaten/kota di Riau seperti Kabupaten Pelalawan, Bengkalis, Siak, Tembilahan, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, dan Dumai juga akan dirancangkan notasi laban untuk kemudian dipatenkan.
"Dengan adanya notasi laban ini, para seniman serta para musisi dari berbagai negara senantiasa bisa menikmati atau bahkan memperagakan secara langsung Tari Zapin khas Kabupaten Pelalawan, Bengkalis maupun seni Zapin lainnya dari kabupaten/kota se-Riau," demikian Yoserizal Zen.
(KR-FZR)