Serang (ANTARA Kalbar) - Sebanyak 1.388 warga Baduy Dalam dan Baduy Luar dari sekitar 60 kampung di tiga desa, melangsungkan ritual tahunan 'Seba Baduy' di kantor Gubernur Banten di Serang, Sabtu malam.
Secara simbolis ritual adat tahunan tersebut ditandai dengan ungkapan 'seba' dalam bentuk sejumlah pernyataan atau permohonan kepada Gubernur Banten atau mereka menyebutnya 'ibu gede'.
Dalam ungkapan atau permohonan tersebut, mereka meminta pemerintah untuk bisa menjaga alam, air dan kelestarian hutan serta menegakkan hukum demi ketenteraman dan keselamatan masyarakat.
Kata-kata permohonan dalam ritual 'seba' tersebut disampaikan tokoh adat Baduy yang mewakili 12 tokoh adat masyarakat Baduy (jaro tangtu 12) yakni Jaro Saidi, dengan menggunakan bahasa Sunda khas masyarakat adat Baduy. Setelah menyampaikan permohonan tersebut, secara simbolis mereka juga menyerahkan sejumlah barang bawaan berupa hasil bumi atau hasil pertanian.
Setelah acara seba yang dimulai sekitar pukul 21.00 WIB tersebut selesai, masyarakat Baduy disuguhi hiburan wayang golek yang disediakan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, hingga keesokan harinya menjelang mereka pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Leuwi Damar Kabupaten Lebak.
Selain Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Banten dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Provinsi Banten.
Ketua adat Baduy Dalam, Mursyid mengatakan, kegiatan ritual tahunan warga Baduy tersebut dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur dan menjalin silaturahim kepada pemerintah Provinsi Banten, setelah warga suku pedalaman di Banten Selatan tersebut melaksanakan panen hasil pertanian.
"Intinya kami menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah. Kami juga berpesan agar pemerintah bisa melindungi kami dan hutan yang ada di daerah kami," kata Mursyid atau biasa dipanggil ayah Mursyid.
Sebelum melaksanakan 'seba' di pemerintahan Provinsi Banten, warga Baduy Luar dan Baduy Dalam, juga melaksanakan kegiatan serupa di kantor Bupati Lebak pada Jumat malam.
Bagi warga Baduy Dalam dengan pakaian serba putih, untuk mengikuti kegiatan tersebut harus menempuh perjalanan selama dua hari dari perkampungannya di Cibeo Desa Kanekes Kecamatan Leuwi Damar Lebak.
Sedangkan bagi warga suku Baduy Luar dengan pakaian khas serba hitam. Mereka biasanya berangkat dari kampungnya dengan menumpang kendaraan dari Terminal Ciboleger menuju kantor Bupati Lebak dan dilanjutkan ke Pendopo Gubernur Banten.
Kepala Desa Kanekes yang juga tokoh Baduy Luar, Daenah mengatakan, jumlah warga Baduy Luar dan Baduy Dalam yang mengikuti seba tahun ini sebanyak 1.388 orang dari sekitar 60 dusun di tiga desa, jumlah tersebut termasuk sedikit karena acara seba tahun ini termasuk dalam "seba kecil".
(M045)
1.388 Warga Baduy "Seba" ke Gubernur Banten
Sabtu, 28 April 2012 22:52 WIB
Intinya kami menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah. Kami juga berpesan agar pemerintah bisa melindungi kami dan hutan yang ada di daerah kami.