Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Kalimantan Barat Andry Hudaya Wijaya mengatakan banyak ketidaklogisan dalam masalah perburuhan di provinsi itu.
"Misalnya saja di Kabupaten Ketapang, ada pengusaha kaya yang dihormati penguasa, tetapi masih berutang ke petani Rp25 miliar," kata Andry Hudaya di sela unjuk rasa buruh di Gedung DPRD Provinsi Kalbar di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, hal itu baru satu dari sekian banyak permasalahan yang dialami buruh di Indonesia termasuk di Kalbar. Pemilik Benua Indah Grup masih mengalami permasalahan perburuhan di sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Ketapang.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kalbar itu menambahkan, dari tuntutan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalbar yang disampaikan ke pemerintah dan eksekutif ada yang perlu ditindaklanjuti.
"Ditindaklanjuti sekarang, segera maupun akan dibicarakan selanjutnya," kata Andry Hudaya Wijaya dari daerah pemilihan Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara itu.
KSBSI Kalbar juga mendesak penuntasan kasus-kasus PHK dan ketenagakerjaan yang masih menggantung seperti Benua Indah Grup, Wana Bhakti Agung.
(T011)