Pontianak (ANTARA Kalbar) - Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kasmiyati, mengingatkan ancaman di bidang kependudukan yang semakin berat di Indonesia harus diantisipasi sejak dini.
"Ada sejumlah persoalan strategis yang harus segera diselesaikan," kata Kasmiyati disela kunjungan ke Pontianak, Senin.
Menurut dia, diantaranya adalah jumlah penduduk yang melebihi angka 240 juta jiwa dengan pertumbuhan rata-rata per tahun 1,49 persen.
"Sesuai dengan UU No 52 Tahun 2009 tentang Kependudukan, maka tugas dan tanggung jawab BKKBN semakin berat," ujar Kasmiyati yang datang terkait Rapat Konsultasi dan Pembangunan Kapasitas Widyaiswara BKKBN tingkat nasional di Kalbar itu.
Sebanyak 125 orang Widyaiswara dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana serta dari seluruh Perwakilan BKKBN mulai tanggal 13 sampai 16 Mei mengikuti kegiatan Konsultasi dan Capacity Building Widyaiswara yang berlangsung di Pontianak, Kalimantan Barat.
Gubernur Kalbar Cornelis yang diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ida Kartini mengatakan, walaupun jumlah penduduk Kalbar sesuai Sensus Penduduk tahun 2010 mencapai 4,8 juta jiwa dengan laju pertambahan penduduk 1,6 persen per tahun dan kepadatan hanya dua persen, bukan berarti Kalbar tidak memerlukan program KB.
"Apalagi jika dilihat dari kualitas penduduk yang relatif masih rendah, yang ditandai dengan Indeks Pembangunan Manusia Kalbar yang menempati rangking 28 dari 33 provinsi," kata Ida Kartini.
(T011)
BKKBN: Ancaman Bidang Kependudukan Indonesia Makin Berat
Senin, 14 Mei 2012 11:18 WIB