(ANTARA Kalbar) - Gunung Salak yang berada di dua kabupaten yakni Kabupaten Sukabumi dan Bogor memiliki rahasia-rahasia yang terkadang sulit diterima akal sehat manusia.
Gunung yang dikenal dengan fenomena alamnya ini ternyata memiliki nilai mistis yang cukup kental dengan ditandakannya banyak makam keramat yang berada di kawasan Gunung Salak yang memiliki ketinggian 6.950 feet, seperti makam keramat Kyai Eyang Santri dan Muhammad Hasan Basri bin Bahaudi bin Mbah Gunung.
Selain itu, di Gunung Salak ini menurut silsilah merupakan tempat bertapa dan bersemayamnya prajurit Padjajaran dan para jawara-jawara yang memiliki ilmu tinggi.
Menurut kisah warga masyarakat sekitar pernah ditemukan binatang seperti babi hutan yang besarnya sebesar truk tronton dan warga yang tinggal di sekitar lereng gunung mempercayai adanya ular kuda emas yang merupakan penunggu hutan yang tugas menjaga kelestarian Gunung Salak.
Gunung Salak juga dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai gunung yang memiliki medan magnet mistik yang cukup tinggi dan memiliki daya pesona yang bisa membuat siapa saja yang datang ke sana tertarik dengan daya magisnya, bahkan burung yang melewati Gunung Salak bisa tiba-tiba terjatuh dan mati tanpa penyebab yang pasti.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa sebelum masuk ke kawasan Gunung Salak jika ingin selamat pendatang harus meminta izin dahulu kepada makam Muhamad Hasan Basri melalui juru kuncinya Mbah Idim Dimyati yang ditunjuk menjadi sesepuh dan yang membangun tempat ziarah di makam keramat tersebut.
Juru Kunci Makam Keramat, Mbah Idim Dimyati mengatakan sebenarnya Gunung Salak ini memiliki beberapa keajaiban dan keanehan seperti tingginya yang tidak seberapa dibandingkan dengan Gunung Gede dan Pangrango tetapi ternyata untuk menuju puncak dengan berjalan kaki bisa memakan waktu hingga tujuh jam, padahal untuk mencapai puncak Gunung Gede dan Pangrango hanya memakan waktu paling lama enam jam saja.
"Ini sudah tidak aneh lagi kenapa Gunung Salak merupakan daerah rawan, arti rawan di sini bukan masalah bisa menyebabkan kecelakaan karena benda apapun yang ada di atasnya kerap terjatuh atau seperti tertarik masuk ke kawasan Gunung Salak yang tidak bisa dibayangkan dengan logika," kata Idim kepada ANTARA, yang juga merupakan keturunan dari kuncen Gunung Salak.
Mematuhi Pantangan
Menurut Idim ada pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh warga awam yang datang ke kawasan Gunung Salak seperti tidak boleh sombong dan menanyakan di mana keberadaan buah salak di Gunung Salak.
Biasanya orang yang seperti ini, saat masuk ke kawasan Gunung Salak tidak mampu melakukan perjalanan sekalipun seolah-olah ia sudah melakukan perjalanan padahal orang tersebut hanya berputar-putar di sekitar tempat ia masuk.
Selain itu, bagi pendatang atau orang awam yang baru masuk ke Gunung Salak jangan mengambil sesuatu khususnya bunga anggrek, karena menurut kepercayaan dan mitos bunga tersebut merupakan tanaman milik dari para mahluk yang mendiami gunung tersebut.
"Sering terjadi banyak pendaki gunung yang tersesat padahal lokasi tersesatnya pendaki tersebut tidak jauh dari pemukiman warga, selain itu ada juga wisatawan yang datang kehausan padahal di sebelahnya tersebut terdapat mata air," tambahnya.
Ada yang lebih aneh di Gunung Salak ini seperti datangnya dan perginya kabut, jika warga atau pendaki gunung yang baru pertama kali masuk ke Gunung Salak pasti akan panik dengan turunnya kabut pekat secara tiba-tiba walaupun pada saat itu kondisi cuaca masih sangat cerah.
Jika turun kabut seperti ini, maka dirinya segera menyarankan agar langsung berdoa sesuai agamanya masing-masing dan meminta izin kepada penghuni maya gunung tersebut mungkin saja ada yang tidak suka dengan kedatangan orang tersebut. Dan harus mengingat pantangan apa yang dilanggar sebelum naik ke Gunung Salak.
"Jangan anggap remeh gunung ini walaupun oleh para pendaki yang sudah sering naik gunung, karena kerap kejadian aneh menimpa mereka sebab menganggap mendaki Gunung Salak mudah dan aman dibandingkan dengan gunung-gunung lain padahal harus diketahui gunung ini memiliki kekuatan magis yang tidak bisa digapai oleh nalar manusia," kata Idim.
Burung pun bisa jatuh dan mati
Dikaitkan dengan seringnya terjadi kasus pesawat jatuh di Gunung Salak seperti pada peristiwa jatuhnya pesawat komersial Sukhoi Superjet-100 yang jatuh pada Rabu, 9/5 lalu.
Menurut juru kunci yang sudah 20 tahun menjaga makam keramat yang berada di kawasan Gunung Salak sebelum kejadian dirinya sempat melihat ada salah satu makam keramat yang rusak akibat tertimpa kayu, namun dirinya tidak mengetahui apakah ada kaitannya dengan rusak salah satu makam tersebut.
Tetapi, dilihat dari jatuhnya pesawat milik Rusia tersebut lokasi jatuhnya tidak jauh dari keberadaan makam keramat, namun dirinya tidak ingin berspekulasi atas peristiwa nahas tersebut .
"Dalam makam keramat tersebut berisi orang-orang yang diyakini suci dan memiliki ilmu yang tinggi, sehingga tidak mungkin meminta tumbal atau apapun, yang jelas ada kekuatan lain yang tidak bisa diceritakan melalui nalar normal manusia," katanya.
Namun, yang perlu diketahui, jatuhnya pesawat tersebut berada di lokasi Gunung Sanggul yang merupakan salah satu daerah rawan di Gunung Salak.
"Jangan salah, benda apapun yang melewati gunung ini kerap terjatuh, bahkan burung yang lewat Gunung Sanggul tiba-tiba terjatuh dan mati," katanya.
Peristiwa jatuhnya pesawat kerap terjadi di daerah tersebut, namun dirinya tidak mau menjelaskan secara pasti apa kekuatan yang ada pada daerah itu, seperti jatuhnya pesawat Cessna pada 2011 lalu dan lokasinya tidak jauh dari Gunung Sanggul yang merupakan bagian anak dari Gunung Salak.
Orang biasanya mengaitkan ada pesawat yang lewat jalur tersebut akan jatuh karena ada kekuatan yang menariknya, tetapi dirinya tidak ingin masyarakat mempercayai secara utuh.
Tetapi dari cerita mulut ke mulut Gunung Sanggul merupakan tempat bersemayamnya para sesepuh dan jawara yang memiliki ilmu kanuragan yang sangat tinggi, sehingga dengan kekuatan seperti itu bisa menarik benda apa saja yang ada di atasnya.
"Ini memang masalah kepercayaan dan masih perlu dibuktikan secara ilmiah, " katanya.
Makam Diperbaiki
Juru kunci Gunung Salak meminta agar selesai evakuasi korban pesawat Sukhoi yang jatuh agar segera memperbaiki beberapa makam keramat yang rusak akibat proses evakuasi tersebut, namun dirinya tidak mau menyalahkan para tim SAR yang tengah melakukan misi kemanusiaan ini.
Makam ini berisi orang suci dan sebagai tempat penziarahan baik dari orang biasa saja sampai pejabat pun sering datang ke sini, katanya.
"Pantang bagi kami warga di sini minta kepada siapapun agar kembali memperbaiki makam yang rusak. Mudah-mudahan ada kesadaran dari pihak terkait karena walaupun tidak seberapa untuk menghargai makam keramat ini," kata Idim yang juru kunci makam keramat yang tinggal di Kampung Ciseke, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Namun, dirinya hanya mengimbau agar ada pihak yang bersedia memperbaiki makam keramat tersebut setelah urusan evakuasi tuntas seluruhnya dan para korban kecelakaan maut ini sudah tenang di alamnya.
"Kami sudah imbau kepada penziarah yang datang ke makam untuk ikut mendoakan para korban kecelakaan pesawat dan tidak terjadi kembali musibah serupa di Gunung Salak," tambahnya.
(KR-ADR)