Jakarta (ANTARA Kalbar) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri, Minggu sore,
memastikan 45 korban Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak pada
9 Mei lalu, telah teridentifikasi.
Pengumuman hasil identifikasi
seluruh korban Sukhoi itu lebih cepat enam hari dari perkiraan waktu
sebelumnya yang dijadwalkan pada Sabtu (26/5) mendatang.
"Proses
identifikasi keseluruhan korban Sukhoi telah berakhir pada hari Minggu
20 Mei pukul 13.00 WIB atau hari kedelapan dimulainya pencocokan post
mortem dan ante morten di Posko DVI RS Polri," kata Kapusdokkes Polri,
Brigjen Mussadeq Ishaq.
Saat menggelar jumpa pers di ruang Gedung
Utama RS Polri Dr Soekanto, Jakarta, ia mengatakan, pihaknya telah
melaksanakan tugas membuka posko ante mortem DVI di Bandara Halim
Perdanakusuma sejak pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan
joy flight dinyatakan hilang di Gunung Salak pada 9 Mei silam.
Tim "ante mortem" mengumpulkan data dari pihak keluarga korban yang ikut dalam pesawat Sukhoi tersebut.
"Tim
post mortem mulai aktif bekerja pada 11 Mei setelah tim Basarnas
mengevakuasi jenasah dari lokasi jatuhnya pesawat," ujarnya.
Ia
menjelaskan, tim DVI bekerja secara ilmiah dan profesional dengan
prinsip cepat, tepat, dan akurat, sehingga hasil data identikasi
dipastikan mencapai 100 persen.
"Proses identifikasi yang
dilaksanakan sejak delapan hari silam di RS Polri berdasarkan data gigi
geligi, DNA, tanda-tanda medik, dan properti," jelasnya.
Ia
mengungkapkan, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta terlibat, baik para ahli forensik dari beberapa
perguruan tinggi dan ahli forensik maupun Rusia yang membantu tugas tim
DVI selama melaksanakan proses identifikasi ke-45 korban pesawat Sukhoi.
Ia menambahkan, keseluruhan korban Sukhoi yang teridentifikasi
terdiri dari 31 pria, dan 14 perempuan. Dilihat berdasarkan
kewarganegaraan terdiri dari 35 WNI dan 10 WNA. "Korban Sukhoi yang
telah teridentifikasi akan segera diserahkan ke pihak keluarga,"
tambahnya.
45 Korban Sukhoi Telah Teridentifikasi
Senin, 21 Mei 2012 9:56 WIB