Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berupaya menekan angka dan faktor risiko dari penyakit tidak menular yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
"Laporan riset kesehatan dasar Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menunjukkan adanya peningkatan tersebut," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie saat Fasilitasi dan Sosialisasi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, dibutuhkan langkah untuk pencegahan guna meminimalisasi terpaparnya masyarakat karena penyakit tidak menular tersebut.
"Tindakan yang dilakukan perlu secara preventif dan kualitatif sehingga dibutuhkan koordinasi untuk penanganan bersama, baik oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota," kata dia.
Ia melanjutkan, koordinasi penting agar ada persepsi yang sama dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular di Kalbar.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar tahun 2010, faktor risiko bersama penyakit tidak menular menunjukan angka yang cukup tinggi. Misalnya prevalensi merokok 23,7 persen; kurang aktivitas fisik 48,2 persen, obesitas penduduk usia lebih dari 15 tahun 10,3 persen. Kemudian kurang makan buah dan sayuran 93,6 persen dan konsumsi makanan berlemak 12,8 persen.
"Hal ini menunjukan bahwa upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular perlu terus dilakukan dan ditingkatkan," kata dia.
Ia menambahkan, di Indonesia berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) Tahun 2007 menunjukan bahwa, dari sepuluh besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia, enam di antaranya adalah karena penyakit tidak menular.
Urutan pertama stroke (15,4 persen), TBC (7,5 persen), hipertensi (6,8 persen), cidera ( 6,5 persen), perinatal (6,0 persen), Diabetes Militus (5,7 persen), hepatitis (5,2 persen), jantung (5,1 persen) dan penyakit saluran nafas bawah (5,1 persen).
(T011)
Kalbar Tekan Angka Penyakit Tidak Menular
Selasa, 19 Juni 2012 14:21 WIB