Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Daerah Kalimantan Barat mengimbau masyarakat setempat untuk memasang bendera setengah tiang pada 28 Juni sebagai peringatan terhadap Hari Berkabung Daerah di provinsi itu.
"Peringatan Hari Berkabung Daerah ini merupakan penghormatan kita kepada para pejuang dan rakyat Kalimantan Barat yang gugur dalam pendudukan Jepang dulu," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Kalbar M. Ridwan di Pontianak, Senin.
Hari Berkabung Daerah merupakan saat diperingatinya Tragedi Mandor yang mengakibatkan banyak korban jiwa dalam perlawanan terhadap pendudukan Jepang.
Menurut dia bahwa salah satu bentuk peringatan saat masa kelam bagi masyarakat Kalbar itu dengan melakukan upacara dan mengibarkan bendera setengah tiang.
Peringatan Hari Berkabung Daerah tersebut dilakukan oleh semua masyarakat Kalbar, dinas, instansi, dan pemerintah maupun swasta tanpa terkecuali.
Ia mengimbau agar setiap instansi pemerintah maupun swasta supaya mengibarkan bendera setengah tiang serta menggelar upcara di masing-masing instansinya.
"Mulai dari SD sampai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, BUMN/BUMD dan swasta serta pemerintah kabupaten/kota beserta seluruh jajarannya," kata dia.
Keputusan tentang itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pedoman Tata Upacara Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalbar.
Dalam Pergub tersebut juga diatur tentang lokasi peringatan Hari Berkabung Daerah Tingkat Provinsi Kalbar dilaksanakan di Makam Juang Mandor.
Sedangkan untuk tingkat pemerintah kota ataupun kabupaten, peringatan dilaksanakan di wilayah masing-masing. Begitu pula untuk satuan kerja pemerintah daerah tingkat provinsi, instansi vertikal, lembaga pendidikan formal di lingkungan Provinsi Kalbar, melaksanakan upacara di lingkungan masing-masing.
Urutan pelaksanaan Upacara Hari Berkabung Daerah yang diatur dalam Pergub Nomor 3 Tahun 2011 tersebut antara lain menyanyikan dan atau mendengarkan lagu kebangsaan dan lagu perjuangan, penghormatan kepada arwah para pejuang dipimpin oleh inspektur upacara, mengheningkan cipta.
Kemudian pembacaan sejarah singkat Makam Juang Mandor, peletakan karangan bunga oleh inspektur upacara dan wakil ahli waris korban, pembacaan doa dan dilanjutkan dengan tabur bunga di 10 makam.
Upacara di Makam Juang Mandor umumnya diikuti oleh Gubernur/Wakil Gubernur, Anggota DPRD Provinsi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, ahli waris, dan masyarakat.
Sedangkan pelaksanaan upacara di SKPD atau instansi vertikal, setelah pembacaan sejarah singkat Makam Juang Mandor, dilanjutkan dengan sambutan inspektur upacara dan pembacaan doa.
Imbauan Untuk Peringatan Hari Berkabung Daerah Kalbar
Senin, 25 Juni 2012 11:45 WIB