Yogyakarta (ANTARA Kalbar) - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Toto Utomo Budi Santosa mengharapkan, hasil konferensi konsorsium internasional pembangunan sosial atau International Consortium for Social Development (ICSD) Asia Pasifik IV di Yogyakarta tidak sekadar menjadi tulisan-tulisan ilmiah.
"Rekomendasi yang dihasilkan selama konferensi hendaknya menjadi basis pekerjaan rumah kita ke depan di Asia Pasifik," katanya saat menutup konferensi tersebut di Yogyakarta, Kamis petang.
Khusus untuk tuan rumah Indonesia, pihaknya meminta jajaran Kemensos dan konsorsium pekerjaan sosial Indonesia dapat menyosialisasikan hasil-hasil konferensi secara nasional dan mengintegrasikannya dalam kebijakan dan program-program pembangunan kesejahteraan sosial.
"Dengan cara itu, kita akan benar-benar melihat bahwa konferensi ini berpengaruh bagi perubahan-perubahan yang lebih baik pada kesejahteraan masyarakat kita," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyatakan bahwa meski sesi panel selama dua hari (27-28/6) resmi dinyatakan selesai, konferensi itu belum benar-benar berakhir, karena masih ada dua hari lagi (29-30/6) untuk peserta melakukan peninjauan lapangan terkait program-program kesejahteraan sosial yang diinisiasi Kemensos dan mitra kerjanya.
Konferensi bertema "Envisioning New Social Development Strategies Beyond Millennium Development Goals 2015" itu dibuka Mensos Salim Segaf Al Jufrie diikuti belasan negara Asia Pasifik.
ICSD-AP keempat di Yogyakarta, setelah diselenggarakan sejak 2006 di Bangkok, kemudian di Nepal dan Seoul itu diikuti para pemikir, peneliti, dan pelaku pembangunan negara di Asia Pasifik, dan juga wakil dari Eropa dan Amerika.
Di antara negara tersebut adalah Indonesia, Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, Filipina, Korsel, Sudan, Afsel, Amerika Serikat, Bangladesh, Thailand, Mauritius, Inggris, dan India, serta Hong Kong.
Usai penutupan konferensi, disampaikan "Deklarasi ICSD Asia Pasifik" yang dokumennya ditandatangani oleh Toto Utomo Budi Santosa, Presiden ICSD Asia Pasifik Prof Manohar Pawar, Ketua SC Konferensi Prof Bambang Shergi Laksmono, dan dua wakil lainnya yakni Miryam Nainggolan dan Dr Harry Hikmat.
(A035)