Sambas (ANTARA Kalbar) - Ratusan anak-anak dan remaja Masjid Al Huda di Desa Sempalai, Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas melakukan takbir keliling dan sambil "nangguk" atau mengumpulkan sumbangan dari rumah ke rumah dengan menggemakan takbir menggunakan penerangan obor.
"Takbir keliling menggunakan penerangan obor yang dibuat dari bambu dengan minyak tanah, sudah menjadi tradisi masyarakat Desa Sempalai dalam memeriahkan malam takbir di desa kami," kata Pengurus Masjid Al Huda di Desa Sempalai Kecamatan Sebawi, Ali Nafia, Sabtu malam.
Ia menjelaskan, takbir keliling sambil "nangguk" itu dilakukan setiap tahun dalam menyambut malam kemenangan bagi umat Islam dalam melawan hawa nafsu.
"Kami tidak memaksa masyarakat harus menyumbang yang penting ikhlas beberapapun hasilnya nanti akan dimasukkan ke kas Masjid, dan diberikan pada anak-anak yang ikut meramaikan takbir keliling menggunakan penerangan obor," katanya.
Imam Masjid Al Huda Sahri (73) di Sempalai mengatakan, tradisi nangguk sudah sejak dulu dilakukan untuk mengumpulkan sumbangan dari umat Muslim setiap malam takbiran.
"Kami tidak mengatahui secara pasti sejak kapan tradisi ini dilakukan, yang jelas hal itu sudah dilakukan sejak zaman kerajaan Sambas terdahulu," ujarnya.
Menurut dia, hasil "nangguk" tersebut nantinya sebagian dimasukkan ke kas Masjid dan sebagiannya lagi dibagi rata kepada pengurus dan anak-anak peserta takbir keliling sambil "nangguk" itu.
Sementara itu, Pengurus Masjid Nurul aqsha, Romi (40). "Kami menurunkan sekitar 500 anak-anak untuk melakukan takbir keliling dengan membawa obor sambil nangguk," katanya.
(A057)
Takbir Keliling Sambil 'Nangguk' Menggunakan Obor
Sabtu, 18 Agustus 2012 21:02 WIB
hal itu sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Sambas terdahulu