Pontianak (ANTARA Kalbar) - Bupati Ketapang Henrikus meminta kepala satuan kerja perangkat daerah setempat ikut mengolah lahan pertanian sekaligus memberi contoh kepada masyarakat.
"Kalau berhasil, masyarakat kita budayanya senang meniru, karena itu kita berikan contoh yang positif. Makanya saya selalu imbau SKPD untuk mengolah lahan dan pertanian, supaya masyarakat kita bisa mencontoh, saat sekarang kita harus buktikan tidak banyak bicara tapi kerja nyata dan dapat dibuktikan secara profesional," kata Bupati Henrikus saat dihubungi dari Pontianak, Selasa.
Ia mengaku secara pribadi juga telah mengelola lahan dan persawahan di Sungai Awan Kanan, yang sering mendapat kunjungan dari warga.
Ia melanjutkan, potensi pertanian sangat menjanjikan untuk dikelola secara maksimal, baik kesejahteraan masyarakat dan lainnya.
"Kalau saya berada di Ketapang, saya setiap hari juga selalu menyempatkan untuk ke kebun minimal satu jam satu hari. Dari padi yang saya kelola, mungkin untuk dua tahun di makan berasnya tidak akan habis, nah disinilah kita harus memberi contoh kepada masyarakat," kata Henrikus.
Mengenai terbatasnya tenaga penyuluh, ia mengakui hal itu. Namun, untuk rekrutmen menjadi kewenangan pemerintah pusat meski pemerintah daerah mengusulkan.
"Untuk mengatasi keterbatasan tenaga penyuluh, maka dilibatkan SKPD secara berjenjang untuk mempromosikannya. Sedangkan tenaga penyuluh yang terbatas diberdayakan sebagai konsultan," kata dia.
Pemerintah daerah juga mengupayakan agar dapat dilakukan tenaga kontrak penyuluh, memperpanjang masa kerja penyuluh.
Ia berharap, ke depannya Kabupaten Ketapang dapat menjadi lumbung beras bagi Kalbar. "Minimal dapat memenuhi kebutuhan lokal, sehingga kita tidak tergantung lagi pada beras yang didatangkan dari luar," katanya.
Kabupaten Ketapang beberapa waktu lalu mendapat penghargaan karena mampu meningkatkan produksi pangan di atas lima persen, yakni 16,8 persen.
(T011)