Kabul (ANTARA Kalbar)
- Dua Marinir Amerika Serikat tewas dalam serangan Sabtu di pos militer
Afghanistan selatan di mana Pangeran Inggris Harry ditugaskan, kata
para pejabat, dan menambahkan Harry "tidak dalam bahaya".
Serangan yang melibatkan senjata ringan dan mortir atau tembakan
roket itu dimulai pada sekitar tengah malam waktu setempat, kata
Sersan Bob Barko dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF)
kepada AFP.
Seorang pejabat pertahanan di Washington yang tak disebut namanya
mengatakan, dua orang yang tewas adalah Marinir AS, sementara seorang
pejabat AS lainnya menggambarkan bahwa serangan itu seru.
Pangeran Harry telah dikirimkan ke pangkalan itu sebagai pilot helikopter militer.
Para gerilyawan Taliban telah bersumpah untuk membunuhnya, dan
mengatakan pada awal pekan ini bahwa mereka memiliki "rencana bernilai
tinggi" untuk menyerang bangsawan ketiga dalam antrean untuk tahta
Inggris itu.
Barko mengatakan bahwa ISAF telah menilai tingkat kerusakan ke kamp
di Provinsi Helmand yang bergolak, salah satu medan perang paling sulit
dalam perang 10-tahun, tetapi tidak mempengaruhi Pangeran Harry.
"Informasi yang kami miliki adalah bahwa ia tidak dalam bahaya," katanya.
Pangeran 27 tahun itu akan tinggal selama empat bulan di Kamp Bastion di pangkalan itu yang dijaga ketat.
Pada tahun 2008, Harry buru-buru ditarik dari Afghanistan ketika
terjadi penghentian pemberitaan sekitar pengirimannya, karena dia
memerintahkan serangan-serangan udara terhadap posisi Taliban, yang
gagal.
Kali ini, pihak militer telah menyiarkan foto dan video dia di
Afghanistan sejak awal. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan risiko
apapun "telah, dan akan terus dinilai".
(H-AK)
Pangeran Harry Selamat Oleh Serangan Gerilyawan Taliban
Sabtu, 15 September 2012 8:40 WIB