Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 300 buku nikah palsu ditemukan lagi pada calon haji dari Kloter 20/SUB ketika ratusan calon haji asal Pamekasan, Madura, Jatim, itu sudah tiba di Bandara Madinah pada Sabtu (29/9) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu Madinah.
"Sumbernya sama dari Kloter 20, padahal petugas PPIH Embarkasi Surabaya sudah menemukan 998 buku nikah palsu saat pemeriksaan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya," kata Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya H Fatchul Arief di Surabaya, Senin.
Namun, PPIH Arab Saudi Non-Kloter dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang bertugas di sektor Madinah, Sudiono melaporkan temuan 300 buku nikah palsu dari tas koper milik dua calon haji Kloter 20/SUB.
"Tim PPIH Arab Saudi Sektor Bandara Madinah bekerja melayani calon haji yang datang selama 24 jam, namun saat pemeriksaan Kloter 20/SUB ternyata tidak lancar seperti kloter sebelumnya," paparnya.
Pihak Imigrasi menengarai ada satu koper yang mencurigakan atas nama Abdul Halik, lalu pihak Imigrasi memanggil Abdul Halik untuk membuka koper miliknya yang ternyata berisi kurang lebih 200 buku nikah.
"Sesaat setelah tahu bahwa tas itu berisi buku nikah dengan jumlah banyak, maka pihak imigrasi langsung mengamankan yang bersangkutan untuk dimintai keterangan," tukasnya.
Namun, Abdul Halik mengelak karena tidak merasa membawa barang itu, sebab barang itu merupakan titipan kakaknya yang bernama M. Ridjak, lalu Ridjak pun dipanggil untuk dimintai keterangan.
"M. Ridjak juga berkelit karena barang tersebut merupakan barang titipan seseorang dari Pamekasan. Akhirnya, M. Ridjak dibebaskan, namun Abdul Halik tidak boleh meninggalkan bandara untuk pemeriksaan lebih lanjut karena koper tersebut atas nama dirinya," tuturnya.
Setelah lama, terjadilah negosiasi antara PPIH dan Imigrasi Saudi Arabia agar Abdul Halik dapat menyusul rombongannya ke hotel, karena memang sudah ditinggal kloternya beberapa jam lalu.
"Pihak imigrasi akhirnya melepas dengan catatan bahwa di kloter berikutnya tidak ada lagi kasus seperti ini, karena dikhawatirkan ada sindikat gelap," katanya.
Sambil mengantar Abdul Halik, PPIH Arab Saudi Sektor Bandara Madinah pun melaporkan kejadian tersebut ke Daker Madinah, kemudian Daker Madinah menyebar intelijen untuk membongkar lebih jauh.
"Akhirnya, penggeledahan dilakukan di sektor tempat menginap calon haji Kloter 20/SUB, lalu petugas pun menemukan sekitar 100 buku nikah palsu di dalam tas milik M. Ridjak yang akhirnya dibawa ke Daker Madinah," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Sektor Bandara Madinah H Yudi Wahyudi meminta pihak embarkasi di Tanah Air agar melakukan pemeriksaan instensif terhadap berang-barang terlarang, khususnya dokumen negara, seperti buku nikah.
"Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Drs H Asyhuri MM menanggapi permintaan itu dengan melakukan evaluasi dan siap meningkatkan pemeriksaan di bagian penerimaan calon haji agar tidak terulang lagi," katanya.
(E011)