Pontianak (ANTARA Kalbar) - Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar), Sudirman HMY menyatakan mendukung tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ke masyarakat melalui sejumlah program diantaranya di bidang kesehatan.
"Diantaranya berupa bantuan mobil ambulans ke pemerintah daerah. Ini bentuk komitmen dan dukungan Bank Kalbar terhadap pembangunan di bidang kesehatan," kata Sudirman HMY saat dihubungi di Pontianak, Minggu.
Ia melanjutkan, beberapa waktu lalu, Bank Kalbar memberikan bantuan ambulans kepada Pemkab Kapuas Hulu yang diserahkan secara simbolis ke Bupati AM Nasir.
Ia menambahkan, Pemkab Kapuas Hulu merupakan salah satu pemegang saham Bank Kalbar. Saat ini, kabupaten yang terletak di pehuluan Sungai Kapuas itu menempati urutan kedua terbesar dari seluruh pemda di Kalbar. "Penyertaan modal oleh Pemkab Kapuas Hulu sebesar Rp23,106 miliar; atau 6,29 persen dari total modal disetor Rp367,301 miliar hingga 30 September 2012," kata dia.
Ia juga berharap dukungan dari semua pemda di Kalbar untuk menjadi BPD Regional Champion dalam hal meningkatkan setoran modal kepada Bank Kalbar termasuk dari Kapuas Hulu.
Bank Kalbar yang berdiri 15 April 1964, tumbuh menjadi bank yang sehat dan merupakan salah satu BPD terbaik dari 26 BPD se-Indonesia. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) hingga 30 September 2012 sebesar 16,29 persen, atau lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesia yaitu minimal 8 persen. Hal itu menunjukkan bahwa permodalan yang dimiliki Bank Kalbar telah memadai untuk menunjang kelanjutan usaha dan menutupi risiko-risiko yang timbul.
Sedangkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Gross tercatat sebesar 0,17 persen; dan NPL Nett 0,03 persen. "Angka tersebut lebih rendah dari ketentuan BI yaitu maksimal 5 persen yang menunjukkan bahwa tingkat kredit bermasalah di Bank Kalbar sangat kecil," kata dia.
Sementara rasio likuiditas atau Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 69,64 persen dan terus akan ditingkatkan penyaluran kredit-kredit baru.
"Dan selama ini Bank Kalbar selalu dapat memenuhi kewajiban likuiditasnya serta memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan kepada nasabah dengan baik," ujar Sudirman HMY.
Selain itu, dari Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 70,51 persen; lebih rendah dari ketentuan BI yaitu maksimal 80 persen yang mencerminkan bahwa Bank Kalbar selalu menjaga efisiensi usaha dalam melakukan kegiatan operasionalnya.