Jakarta (ANTARA Kalbar) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) berharap agar koruptor benar-benar dimiskinkan atau dihukum mati demi menyelamatkan masa depan pemuda dan bangsa Indonesia.
Harapan itu disampaikan Ketua Umum DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko di Jakarta, Minggu, dalam acara renungan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2012 dan pemukulan gong "Miskinkan dan Hukum Mati Koruptor" di Jakarta, Minggu.
Menurut Taufan, saat ini budaya korupsi telah masuk dan merusak semangat kaum muda. Karena itu, sudah jadi kesadaran utama terutama tokoh-tokoh pemuda dan pemudi di Indonesia untuk meniadakan lagi korupsi di bumi Indonesia.
"Hukum mati koruptor dan memiskinkan koruptor saya pikir itu perlu dan penting untuk menjaga kepentingan bangsa indonesia ke depan," kata Taufan.
Lebih lanjut Taufan juga menjelaskan bahwa menghukum mati koruptor itu perlu dilakukan untuk memberantas korupsi hingga keakar-akarnya. Namun, Taufan berharap semangat hukum mati koruptor dan memiskinkan koruptor juga didukung oleh pemerintah secara serius sehingga gerakan anti korupsi ini tidak hanya menjadi wacana saja.
"Kita dukung secara serius dan kita ingin didukung oleh pemerintah juga saat ini. Jadi jangan sampai hal ini hanya wacana saja, jadi seakan-akan kita memang menginginkan korupsi ini terus hidup di bangsa kita saat ini," ujarnya,
Sementara terkait persoalan pemuda yang banyak terlibat aksi terorisme, Taufan mengatakan bahwa pihaknya memang merasakan ada hal-hal yang menjadi kekurangan dalam pembinaan pemuda saat ini.
Menurut dia, pemuda perlu diberdayakan agar mampu mandiri dan semangat cinta tanah air serta nasionalisme juga harus ditingkatkan dan dipupuk. Dengan demikian, generasi muda tidak mudah terprovokasi oleh nilai-nilai yang memang bukan norma leluhur bangsa Indonesia.
Karena itu, ujarnya, KNPI berupaya serius memperjuangkan pengembangan karakter pemuda Indonesia. "Jadi pemuda harus belajar lagi nilai-nilai leluhur kita yaitu budi pekerti kesopanan," ujarnya.
Upaya KNPI selanjutnya, kata Taufan, mengembangkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air, sehingga pemuda harus memikirkan secara keseluruhan dan tidak kepada kelompok-kelompok tertentu saja. "Kalau hal ini ditumbuh kembangkan, maka pemuda akan jauh dari gerakan terorisme," katanya.
Lebih lanjut Taufan mengatakan bahwa pemuda Indonesia butuh pembinaan. Kalau kaum muda tidak diperhatikan maka efek sampingnya diantaranya mereka akan menyendiri dan kemudian bertemu kelompok yang tidak bertanggungjawab sehingga bisa melakukan hal-hal yang sangat negatif.
(D011)