Vatikan (ANTARA Kalbar)n -Paus Benediktus XVI mendesak warga Katolik pada Kamis (24/1) untuk menggunakan jaringan sosial seperti Twitter dan Facebook untuk menarik pemeluk agama, seiring dengan peluncuran aplikasi telepon pintar yang menyiarkan secara langsung potongan pidato-pidatonya.
Media-media sosial, yang seringkali dihubungkan dengan konten gosip dan foto-foto bayi, dapat digunakan sebagai "portal-portal kebenaran dan keyakinan" di zaman yang semakin sekuler ini, ujar pemimpin umat agama tersebut dalam pesan Hari Komunikasi Sedunia 2013.
“Kecuali 'Berita Baik' disebarkan juga di dunia digital, hal itu akan hilang dari pengalaman banyak orang,†ujar pemimpin tertinggi umat Katolik berusia 85 tahun itu dalam sebuah surat yang diterbitkan laman Vatikan.
Negara kecil itu menjadi sering menggunakan media sosial sejak meluncurkan 'penginjilan baru' negara maju, karena turunnya jumlah jemaah akibat meningkatnya sekularisasi dan rusaknya reputasi Gereja karena serangkaian skandal pelecehan seksual.
Paus sendiri memiliki sekitar 2,5 juta pengikut melalui delapan akun Twitter, termasuk salah satunya berbahasa Latin.
Bertolak belakang dengan reputasinya yang tradisionalis, Paus memuji hubungan-hubungan yang terjadi di dunia Internet, yang menurutnya dapat berkembang menjadi persahabatan sejati. Kehidupan daring tidak hanya bersifat virtual namun "semakin menjadi bagian dari struktur masyarakat," ujarnya.
Jaringan-jaringan sosial juga merupakan alat praktis bagi umat Katolik untuk menggunakannya dalam mengorganisir acara keagamaan, saran Paus. Namun ia menyerukan debat logis dan dialog harmonis dengan mereka yang berbeda keyakinan, dan meminta untuk menjauhkan kecenderungan "suara-suara yang panas dan memecah belah" serta "sensasional."
Media-media sosial ini, ujar Paus, telah menciptakan "agora" baru, atau tempat publik berkumpul dalam kehidupan masyarakat kota-kota Yunani kuno.
Pidato tersebut bersamaan dengan peluncuran 'The Pope App', program yang dapat diunduh untuk telepon pintar yang menyiarkan potongan video Paus saat berpidato dan berita-berita Vatikan.
Aksi Paus Benedict merangkul media baru merupakan tanggapan atas kekhawatiran Gereja bahwa mereka tidak memiliki eksistensi di Internet.
Vatikan melakukan studi penggunaan Internet dan agama sebelum Paus meluncurkan akun Twitternya, yang menunjukkan bahwa mayoritas warga AS beragama Katolik yang disurvei tidak tahu kehadiran Gereja yang signifikan di Internet.
(Reuters/VOA)
Paus Benediktus: Media Sosial Dapat Sebagai Portal Keyakinan
Jumat, 25 Januari 2013 15:12 WIB