Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalimantan Barat Ignatius menyatakan koperasi saat ini dituntut untuk mengembangkan usahanya melalui teknologi informasi sehingga beralih dari pembukuan manual ke sistem akutansi digital dan terintegrasi, serta modern.
"Pengembangan koperasi melalui teknologi informasi dengan pembukuan akutansi digital dan terintegrasi kami harapkan bisa merangsang transaksi bisnisnya sehingga tidak ketinggalan zaman," kata Ignatius di Pontianak, Kamis.
Ignatius menjelaskan kalau pelayanan koperasi sudah menggunakan teknologi dan informasi yang modern, maka bisa melayani kebutuhan anggotanya dengan cepat sehingga koperasi tidak kalah saing dengan seperti apa yang dilakukan oleh perbankan saat ini.
"Saya berharap, program koperasi modern itu dilaksanakan secara bertahap dan berdasarkan skala prioritas dalam memberikan pelayanannya di seluruh Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan, pemilihan koperasi sebagai peserta koperasi modern hendaknya dilakukan berdasarkan pendekatan, di antaranya koperasi yang aktif, memiliki perangkat untuk aplikasi `online` memiliki tenaga operator yang memadai.
"Selain itu, koperasi tersebut juga memiliki volume usaha dan surplus bagi hasil yang besar sebagai tolak ukur kesejahteraan koperasi dalam menjalankan bisnis secara modern," ungkapnya.
Menurut dia, manfaat yang diharapkan dari keikutsertaan koperasi dalam program koperasi modern, yakni koperasi dapat menggunakan ilmu dan teknologi untuk mendukung bisnisnya, sehingga bisa dipantau, dievalusi dan penataan yang akurat.
"Bisnis koperasi modern manfaatnya bisa melakukan bisnis secara cepat, tepat dan akurat sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan anggotanya, dan masyarakat," kata Ignatius.
Koperasi Dituntut Kembangkan Usaha Melalui Teknologi Informasi
Kamis, 4 April 2013 14:22 WIB