Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Presiden Boediono mengatakan program Indonesia Mengajar tidak boleh kehilangan kualitas sekalipun frekuensinya sudah tinggi mengingat pendidikan adalah hal penting.
"Saya berpesan kualitas Indonesia Mengajar tidak boleh dikompromikan soal kualitas dan harus tetap dipersiapkan secara matang," kata Boediono saat memberikan sambutan sekaligus melepas 74 pengajar yang tergabung dalam Indonesia Mengajar angkatan VI di Kantor Wapres Jakarta, Rabu.
Hadir dalam acara itu antara lain Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti serta Ketua Indonesia Mengajar Anies Bawesdan.
Menurut Wapres, sejumlah pihak banyak yang medukung program tersebut sehingga banyak yang ingin membantu.
Namun hal itu, kata Wapres, sebaiknya jangan sampai mengurangi kualitas tenaga pengajar program Indonesia Mengajar.
Boediono mengatakan program ini sangat penting karena nanti pengajar yang akan berada di pelosok pedalaman selama satu tahun akan berperan sebagai seorang guru yang mengajar kepada murid-murid sekolah dasar.
"Tenaga pengajar adalah aset berguna sehingga perlu mendapat dukungan yang besar," kata Boediono.
Wakil Presiden berpesan kepada para pengajar agar saat di daerah terpencil jangan mudah putus asa dan patah arang dalam menghadapi suatu suasana yang baru, karena tentunya berbeda saat tinggal di kota.
"Jangan mudah patah arang dan putus asa serta jaga kesehatan," pesan Boediono.
Wapres juga berharap agar para pengajar sekembalinya dari tugasnya bisa menjadi penerus dan pemimpin untuk pembangunan bangsa dan negara, karena di tangan merekalah estafet kepemimpinan akan dilanjutkan.
Anies Bawesdan mengatakan saat ini memang sudah banyak pihak yang menjalankan program mirip dengan Indonesia Mengajar.
"Setidaknya ada 20 gerakan mirip Indonesia Mengajar yang dilakukan berbagai pihak," kata Anies.
Menurutnya, pendekatan Indonesia Mengajar adalah gerakan yang intinya pada individu pengajar muda untuk menyambungkan kepada pihak yang berkepentingan seperti guru, murid dan kepala sekolah.
Sebanyak 74 pengajar tersebut sebelumnya telah melalui seleksi ketat dan bersaing dengan pendaftar yang mencapai 7.502 orang.