Jakarta (Antara Kalbar) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan peristiwa ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.
"MUI menyesalkan terjadinya peristiwa yang menodai kesucian bulan Ramadan itu," ujar Ketua MUI Slamet Effendi Yusuf di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan pihaknya tidak apriori dengan menyebutkan pelakunya adalah kelompok masyarakat tertentu. MUI mengharapkan pihak kepolisian mengusut tuntas dan mengungkap siapa pelakunya.
"Masyarakat jangan terprovokasi dengan adanya peristiwa itu."
Dia mengharapkan peristiwa tersebut tidak memecah belah kerukunan antarumat beragama dan etnis.
"Tokoh agama juga diharapkan jangan membuat persoalan ini merembet ke persoalan lain," tukas dia.
Sementara itu, KH Ma'ruf Amin yang juga Ketua MUI mengharapkan masyarakat tidak terpecah belah.
"Diusut dan ditangkap saja pelakunya," kata Ma'ruf.
Ma'ruf memperkirakan jika peristiwa itu dikaitkan dengan Rohingya maka kemungkinan besar ada yang mengadu domba antarumat beragama.
Ledakan terjadi di Vihara Ekayana pada Minggu (4/8) sekitar pukul 19.00. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa itu.
Nurul H