Damaskus (Antara/AFP) - Pemberontak Suriah mengepung militan kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) di pangkalannya di utara, Senin, untuk menumpas kelompok pro-Al Qaeda yang dituduh melakukan penyiksaan-penyiksaan luas terhadap warga Suriah.
Koalisi luas dari kelompok-kelompok moderat dan Islam yang menentang Presiden Bashar al-Asssad sedang berusaha mengusir ISIL dari pangkalannya di kota Raqa, Suriah utara.. Sebelumnya ISIL adalah sekutu pemberontak Suriah, namun ternyata kelompok dari Wahabi takfiri itu melakukan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan kelompok pemberontak seterunya dan warga sipil.
Front baru itu dalam perang saudara yang meningkat di Suriah terjadi kurang dari tiga minggu dari satu konferensi perdamaian, di mana PBB telah mulai mengirim undangan, tidak termasuk Iran sekutu Suriah.
Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pemberontak di Raqa berhasil membebaskan tahanan Suriah yang ditahan kelompok garis keras Sunni, yang diperkirakan menyekap ratusan tahanan termasuk para wartawan asing.
Raqa adalah satu-satunya ibu kota provinsi yang tidak dikuasai pemerintah sejak konflik dimulai Maret 2011 dengan protes-protes damai menuntut reformasi demokratik tetapi meningkat menjadi perang berskala luas ketika pasukan Bashar melancarkan satu tindakan keras terhadap para pembangkang.
Kota itu kemudian jatuh ke tangan ISIL, inkarnasi terbaru dari afiliasi Al Qaeda Irak, yang ikut berperang melawan pemerintah Bashar akhir musim semi tahun 2013.
Kelompok itu pada awalnya disambut baik oleh pemberontak lainnya, tetapi ketegangan meningkat ketika ISIL dituduh memberlakukan kekuasaan teror di daerah-daerah di mana mereka beroperasi, terutama Raqa.
Tiga aliansi pemberontak yang berpengaruh, Jumat melancarkan apa yang disebut para pegiat "revolusi" kedua dan bergerak cepat, mengusir ISIL dari pos-pos pemeriksaan dan pangkalan-pangkalan di seluruh provinsi-provinsi Aleppo, Idlib dan Hama.
Observatorium itu mengatakan kelompok utama yang mengepung markas ISIL di Raqa adalah Front Al-Nusra, yang juga berafiliasi dengan Al Qaeda tetapi dianggap kurang ekstrim dan lama bersaing dengan ISIL untuk mewakili jaringan teror global di Suriah.
ISIL melancarkan serangan balik termasuk dengan bom mobil pada satu pos pemeriksaan pemberontak di Darkush, Idlib yang menewaskan sejumlah petempur, Senin, kata SOHR.
Di Aleppo, seorang penyerang bunuh diri ISIL berusia 16 tahun menyerang satu pos pemberontak, menewaskan seorang petempur oposisi dan mencederai beberapa orang lainnya.
Kendatipun banyak oposisi mendukung perang terhadap ISIL, sejumlah kelompok itu khawatir tindakan itu mengancam terhentinya perang terhadap pasukan Bashar, yang terus menggempur daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.
Di Bazaa, Provinsi Aleppo yang dikuasai pemberontak, serangan udara menewaskan 12 orang termasuk tiga anak-anak, kata SOHR.
Itu adalah serangan udara terbaru pemerintah terhadap Aleppo yang menewaskan sekitar 550 orang antara 15 Desember dab 2 Januari , kata SOHR.
Konflik Suriah itu diperkirakan menewaskan lebih dari 130.000 orang, dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah-rumah mereka.
Seorang pejabat keamanan di Damaskus mengemukakan kepada AFP pertempuran antara pemberontak dan ISIL "diperkirakan akan menjadi lebih keras".
Pemberontak Suriah Kepung Militan ISIL Afiliasi Al Qaeda
Rabu, 8 Januari 2014 0:28 WIB