Bengkulu (Antara Kalbar) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahi kado istimewa sebagai Sahabat Pers dalam puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 yang digelar di Benteng Marlborough, Kota Bengkulu, Minggu.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Ketua Dewan Pers Bagir Manan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada saya yang disebut dengan sahabat pers. Insya Allah saya akan terus menjadi sahabat pers sampai kapanpun juga," kata Presiden saat memberikan sambutan.
Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam kesempatan itu mengatakan, kebebasan pers di satu sisi memberikan efek samping. Namun demikian, pers yang bebas merupakan prasyarat rakyat berdaulat dan demokrasi.
Untuk itu, upaya Presiden Yudhoyono untuk mendukung kebebasan pers meskipun terkena efek sampingnya, layak diapresiasi.
"Presiden Yudhoyono telah menumbuhkan, memelihara dan menjaga kebebasan pers," katanya.
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Margiono saat memberikan sambutannya di Hari Pers Nasional sebagai bentuk apresiasi atas peranan dan sumbangan Presiden terhadap pers.
"Karena besarnya perhatian Bapak kepada pers, tingginya kepedulian Bapak kepada pers, karena berkomunikasi dengan baik dengan pers, kami bersepakat, Bapak Presiden kami angkat sebagai sahabat pers," katanya.
Ini merupakan kesempatan terakhir SBY menghadiri peringatan Hari Pers Nasional sebagai Presiden. Selama menjabat sebagai Presiden sejak 2004, SBY setiap tahun menghadiri Hari Pers Nasional.
Margiono menambahkan, sahabat pers, menunjukkan perasaan terdalam yang terus bersama dalam suka dan duka.
"Sahabat itu lebih tinggi dari teman.Sahabat sampai akhir hayat, kalau teman di meja makan tapi sulit dalm duka. Sahabat bersama baik suka maupun duka," katanya.
Dukung kebebasan pers
Presiden Yudhoyono dalam berbagai kesempatan menyatakan secara tegas dukungannya terhadap kebebasan pers. Namun demikian, Presiden Yudhoyono, dalam beberapa kesempatan mengkritik adanya kebebasan pers yang disalahgunakan sehingga muncul berita-berita fitnah.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Presiden juga menyatakan sebagai korban Pers karena berita-berita fitnah. Namun Presiden tetap meyakini pers yang bebas dibutuhkan bagi demokrasi yang sehat.
Sementara itu, Presiden Yudhoyono tiba di benteng peninggalan Inggris tempat berlangsungnya HPN 2014 tersebut bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono tepat jam 10.00 WIB.
Tampak pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II diantaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Hari Pers Nasional dihadiri sejumlah duta besar, Menteri Penerangan Malaysia, para tokoh pers dan insan pers. Selain itu juga gubernur dan jajaran pemerintah daerah.
Puncak perayaan HPN 2014 yang bertema Pers Sehat Rakyat Berdaulat digelar di benteng yang didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet. Benteng yang terletak di pinggir laut disulap menjadi panggung, dengan tenda besar warna merah, biru putih.
SBY Dianugerahi Kado Istimewa Sebagai Sahabat Pers
Minggu, 9 Februari 2014 14:24 WIB