Sintang (Antara Kalbar ) - Cabai kembali langka di pasaran, sehingga memicu meroketnya harga cabai di Sintang. Sejumlah pembeli pun sempat terperangah mendengar harga cabai yang terus naik.
Pujianti (22), seorang pembeli saat berbelanja di Pasar Sayur Junjung Buih terlihat terheran-heran setelah mendengar harga cabai yang sudah mencapai Rp120 ribu per kilogramnya. “Haah, Rp12 ribu perons,†ujarnya terperangah.
Harga cabai di Sintang biasanya berkisar Rp50.00 perkilogramnya. Harga ini mulai naik sejak tiga hari lalu menjadi Rp80 ribu per kg kemudian menjadi Rp100 ribu dan pada Minggu (9/3) kemarin, harganya kembali naik menjadi Rp120 ribu.
Kenaikan harga cabai ini tidak hanya terjadi di Pasar Sayur Junjung Buih. Di Pasar Sayur Sungai Durian, cabai juga mengalami kenaikan. Bahkan beberapa pedagang yang biasanya menjual cabai, beberapa hari terakhir ini para pedagang tersebut tidak lagi menjual cabai lantaran tidak mendapatkan cabai dari petani.
Beberaa pedagang mengatakan, kenaikan harga cabai beberapa waktu terakhir merupakan akumulasi dari terus berkepanjangannya musim kemarau, sehingga membuat sejumlah petani cabai lokal mengalami gagal panen.
Suplai cabai dari sejumlah daerah perhuluan Sintang juga tersendat. Beberapa agen cabai di Sungai Durian malah terpaksa membeli cabai dari luar daerah Sintang, seperti kawasan Kopisan Singkawang, Sungai Pinyuh, Anjungan dan sekitarnya.
Pantauan di pasar, sejumlah pedagang pengecer cabai di pasar Junjung Bbuih menjual hingga Rp15 ribu per ons. Untuk pembelian borongan dijual antara Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kg.
Dikonfirmasi terpisah, kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman mengakui terjadinya kelangkaan cabai di Sintang.
Dia mengungkapkan cabai yang dijual di pasaran merupakan cabai lokal dari petani Sintang. “Cabai yang dijual di Pasar kebanyakan cabai lokal. Saat ini cabai memang sedang langka,†katanya.
Sudirman mengatakan sesuai hukum pasar, jika suplai lebih kecil dari permintaan maka harganya menjadi naik.
Langkanya cabai ini menurut Sudirman kemungkinan disebabkan karena kemarau yang terjadi di Sintang sehingga petani gagal panen. “Kami sudah pantau ketersediaan dan harga cabai di pasar. Saat ini harganya memang sedang mahal,†ungkapnya.
Dia mengatakan melambungnya harga cabai ini di satu sisi akan sangat menguntungkan petani cabai di Sintang. Tapi memang di sisi lain memberatkan pembeli. “Rata-rata cabai yang dijual di Sintang berasal dari Kayan Hilir,†katanya.
Sudirman menyampaikan harga cabai dari petani saat ini sudah berkisar Rp60-80 ribu perkilo. Sebelumnya harga cabai dari petani hanya Rp20 ribu perkilo. “Kami mengharapkan ada suplai cabai dari daerah lain masuk ke Sintang,†harapnya.
Dia pun mengimbau masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam cabai atau sayur-sayuran agar jika terjadi kelangkaan di pasar, masyarakat memiliki stok di rumahnya.
Dikatakannya, di pasaran, harga barang yang mengalami kenaikan hanya cabai saja. Untuk sayuran harganya masih relatif normal.
Cabai Langka di Sintang, Harga Meroket Rp120 ribu per Kg
Senin, 10 Maret 2014 20:33 WIB