Jakarta (Antara Kalbar) - Perangkat mobile yang semakin canggih membuat tren "bekerja dari manapun" semakin populer di Asia, sehingga mendorong Microsoft mengadakan kontes mencari tempat paling asyik di Asia Pasifik untuk bekerja di luar kantor dalam "101 Tempat Asyik untuk Bekerja".
“Teknologi telah menghilangkan batas-batas saat para pekerja Abad 21 menjadi lebih produktif dan tetap dapat berkolaborasi dengan kolega. Namun di mana tepatnya mereka sering menghabiskan waktu?" kata Bernard Saisse – Direktur Marketing & Operasional, Microsoft Indonesia dalam siaran pers, Senin.
"Microsoft ingin mendapatkan masukan dari para pengguna layanan terkoneksi kami seperti Windows 8.1 dan Office 365, tentang kafé yang asyik atau area tersembunyi di bandara yang tidak seorang pun tahu, yang menjadi favorit bagi mereka untuk produktif saat berada di luar kantor,†tambahnya.
Kontes ini melibatkan partisipasi publik untuk memilih tempat-tempat paling asyik untuk bekerja sendirian atau secara virtual dengan kolega, saat berada di luar kantor dengan menyumbang suara di halaman Facebook Microsoft Indonesia.
Pengguna dapat menominasikan tempat favorit dan memberi nilai untuk lima kriteria, yaitu suasana, asyik buat kolaborasi/meeting, kualitas koneksi internet, ada colokan listrik, kualitas menu yang dihidangkan, dan bagaimana mereka menikmati tempat yang telah membantu mereka produktif ini.
Pertengahan April nanti, Microsoft akan mengumumkan tempat-tempat terbaik di Asia Pasifik yang paling disukai orang. Ke-delapan negara yang berpartisipasi dalam kontes ini adalah Hong Kong, Indonesia, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
Peserta mendapat kesempatan memenangkan Nokia Lumia 1020 serta satu tahun langganan Office 365 Small Business Premium jika rekomendasi mereka terpilih sebagai salah satu lokasi terbaik.
Menurut IDC dalam infografis Kebangkitan Mobilitas (2012), 37,2% total pekerja di seluruh dunia akan menjadi mobile pada tahun 2015 — sebanyak 1,3 miliar orang. Di Asia Pasifik, jumlah pekerja mobile diperkirakan mencapai 877,3 juta, atau 67,5% dari total pekerja mobile di seluruh dunia.
Pada saat yang sama, IDC juga memprediksi bahwa perangkat cerdas terkoneksi (PC desktop dan notebook, smartphone dan tablet) akan tumbuh pesat sebesar 225% di Asia Pasifik (2010-2015), menegaskan pergeseran minat konsumen terhadap form factor mobile. Hal ini semakin didukung oleh matangnya layanan cloud, memberikan alasan bagi pebisnis untuk mengkaji bagaimana mereka dapat mengelola pekerja mobile mereka secara lebih efektif.
(Ant News)