Jakarta (Antara Kalbar) - Partai Demokrat memilih tidak bergabung dengan salah satu dari dua koalisi partai politik pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) yang akan berkompetisi pada pemilu 2014.
"Partai Demokrat meskipun tidak bergabung secara formal dengan salah satu koalisi partai pengusung capres-cawapres bukan berarti akan bersikap golput," kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarif Hasan, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa.
Pada kesempatan tersebut, Syarif Hasan didampingi Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dan Direktur Eksekutif Partai Demokrat Totok Riyanto.
Syarif Hasan menjelaskan, suara kader Partai Demokrat akan diberikan pada pasangan capres-cawapres yang memiliki platform serta visi dan misi yang sama dengan Partai Demokrat.
"Mulai saat ini hingga usai pemilu presiden pada 9 Juli mendatang, para kader Demokrat akan menyimak, mencermati, dan mempelajari program-program yang disuarakan pasangan capres-cawapres apakah menjadi solusi untuk mengatasi persoalan bangsa saat ini dan mendatang," katanya.
Menurut dia, Partai Demokrat juga akan mengkritisi visi, misi, dan program dari kedua pasangan capres-cawapres, selama kampanye pemilu presiden 2014.
Dengan mencermati program-program yang dikampanyekan pasangan capres-cawapres, menurut dia, sehingga akan diketahui mana janji-janji program yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi persoalan bangsa dan mana yang justru dapat membahayakan bangsa.
Syarif menegaskan, Partai Demokrat juga ingin memastikan mana pasangan capres-cawapres yang jika terpilih akan melanjutkan kebijakan dan program pemerintahan Presiden Yudhoyono.
"Partai Demokrat mempersilakan presiden terpilih mendatang untuk melanjutkan dan memperbaiki program pemerintahan SBY," katanya.
Ia menegaskan, pada saatnya Partai Demokrat akan menentukan sikapnya kemana akan mengarah, tentunya melalui mekanisme organisasi.