Pahauman (Antara Kalbar) - Dua orang warga, Supirin dan Hendro asal Jahingan Dusun Ubah berhasil menangkap seekor buaya dengan berat sekitar 400 kilogram di danau Ampalas. Berita penangkapan itu membuat heboh masyarakat di Desa Pahauman, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak .
Menurut cerita Supirin, dirinya dan Hendro, Jumat (25/7) mencari ikan dengan cara menangkap pakai tangan sistem meraba di lumpur, di sebuah danau Ampalas di dusun Jalau Belangirant desa Pak Mayam kecamatan Ngabang. Karena musim kemarau danau mengering tinggal menjadi kubangan lumpur.
Kebiasaan menangkap ikan ini sudah sering ia lakukan, di danau yang kering tinggal lumpur ia biasa meraba di lumpur, kalau ada ikannya baru di tangkap pakai tanggok.
Supirin saat itu sedang meraba lumpur, lalu terpegang ke tubuh buaya yang didalam lumpur, dia kira labi-labi yang besar, lalu diangkatnya, ternyata buaya yang cukup besar.
"Cukup kaget rasanya, karena buaya ini besar, lalu saya panggil kawan minta tolong. Setelah itu buayanya kami ikat ke mulut dan di tarik kira-kira 500 meter dari danau itu, kemudian di ikat," ceritanya.
Ia berjumlah 8 orang baru mampu memikul buaya ini untuk di bawa ke dekat pinggir sungai Landak, lalu di tumpangkan pakai motor air ke kuala Sampas. "Kemudian minta bantuan menggunakan mobil dum truk dibawa ke Jahingan desa Pahauman, " cerita Supirin.
Menurutnya, jarak danau dari rumah penduduk hampir 2 kilometer, dari dulu memang danau itu sering orang mencari ikan tapi tidak pernah ketemu buaya, tapi kali in ketemu buaya yang warna hitam kekuning-kuningan. "Panjang empat meter lebih dengan berat di perkirakan 400 kilogram lebih," ujarnya
Sedang Hendro mengatakan, mereka berangkat dari rumah mau nangkap ikan pukul 08:00 sampai di danau itu pukul 10:00. WIB. Karena menemukan buaya hingga sampai di rumah di Jahingan desa Pahauman, sudah pukul 23:00 WIB.
"Kami punya niat hanya untuk mengamankan atau menyelamatkan buaya itu, sehingga diikat angkat di bawa ke rumah di Jahingan dan mencari orang yang mau memeliharanya," kata Hendro.
Sementara Yudi, mengatakan setelah buaya itu sampai di rumahnya, dari malam hari ratusan warga sekitar berduyun-duyun melihat secara langsung buaya yang masih di ikat di depan rumah warga.
Bermacam-macam bahasa warga yang melihat, ada yang bilang ini buaya lonjong dan buaya kuning dan sebagainya.
Bahkan ada yang mengatakan seumur hidupnya baru kali ini melihat secara langsung buaya yang masih hidup.
" Untuk sementara ini, buaya masih di Jahingan desa Pahauman, kami juga masih mencari orang yang bisa memeliharanya, karena tidak mungkin buaya ini di lepaskan kembali di sungai, kami juga khawatir ada yang takut dan sebagainnya," ungkap Yudi.