Pontianak (Antara Kalbar) - Belasan mahasiswa Kalimantan Barat yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan melakukan unjuk rasa di Tugu Bundaran Digulis Untan Pontianak, menolak kebijakan pemerintah terkait pembatasan subsidi BBM.
"Kami dari Gema (gerakan mahasiswa) Pembebasan Kalbar menolak pencabutan maupun pembatasan subsidi BBM untuk rakyat," kata Koordinator Gema Pembebasan Kalbar, Galih saat melakukan orasinya di Tugu Bundaran Digulis Untan Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan dampak dari pembatasan subsidi BBM, hanya akan menyengsarakan rakyat banyak.
Pemerintah harus memikirkan kesejahteraan rakyat dengan tetap memberikan BBM subsidi kepada rakyatnya.
"Pencabutan atau pembatasan subsidi BBM hanya akan menyengsarakan rakyat, dan menguntungkan kalangan kapitalis saja, sehingga kami menolak atas kebijakan yang sedang direncanakan pemerintah pusat itu," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah harus kembali menguasai Migas yang ada di Indonesia, karena saat ini penguasaan Migas masih dilakukan oleh pihak asing.
"Alasan pemerintah membatasi atau subsidi BBM, dengan semakin membengkaknya APBN untuk subsidi BBM, sebenarnya hanya alasan klasik, saja," ungkapnya.
Galih menambahkan, apabila memang kebijakan pemerintah pusat itu terjadi, dampaknya sangat besar bagi rakyat banyak, seperti harga berbagai kebutuhan pokok akan naik, kemudian tarif dasar listrik juga akan ikut naik, dan berbagai kebutuhan dasar lainnya, sehingga akan membebani masyarakat.
"Dampaknya pasti sangat besar, kalau memang pembatasan subsidi BBM diberlakukan. Kami yakin rencana tersebut akan ditolak oleh masyarakat," ujarnya.
(A057/F003)